Penonton Sepi, tapi Tak Rugi

JAKARTA,SNOL Kualifikasi Piala AFC U-19 grup G di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dipastikan tidak memberikan keuntungan sebesar Piala AFF U-19 di Sidoarjo pada September lalu.
Dari tiga pertandingan yang dilakoni Indonesia, total hanya sekitar 64 ribu suporter yang hadir.
Rinciannya, pada laga perdana melawan Laos (8/10), penonton berjumlah 4.200 orang, melawan Filipina, peningkatan penonton dua kali lipat, mencapai 8.900 orang. Lonjakan lumayan banyak didapatkan saat pertandingan terakhir melawan Korea Selatan (Korsel) yang mencapai 50-an ribu penonton.
Ketua Panitia Pelaksana Piala AFC U-19 Tigor Shalom Boboy menjelaskan, secara jumlah, penonton di Piala AFC U-19 di Jakarta ini memang kalah jauh dibandingkan Piala AFF U-19 yang dihelat di Sidoarjo dan Gresik. Kala itu, Stadion Gelora Delta Sidoarjo dan Stadion Petrokimia Gresik yang masing-masing berkapasitas 30 ribu dan 25 ribu orang selalu penuh tiap kali Garuda Jaya “julukan timnas U-19” main.
Kendati demikian, dia menegaskan bahwa pemasukan yang didapat selama Piala Afc U-19 sudah cukup untuk membiayai pelaksanaan kompetisi usia muda tersebut. “Dari penyelenggaraan ini, dipastikan bahwa kita tidak merugi. Meski jumlah suporter masih kalah dari AFF,” katanya, Sabtu (12/10).
Berapa jumlah pengeluaran menggelar piala AFC ini” Menurut Tigor, pengeluaran awal maksimal diperkirakan mencapai Rp 1 miliar. Hanya, melihat animo suporter, dia memperkirakan pengeluaran tak lebih dari Rp 900 juta.
“Jumlah supporter ini juga memengaruhi jumlah keamanan, pajak, dan lain-lain. Karena itu, jumlahnya belum bsia dipastikan,” tutur lelaki yang juga sekretaris PT Liga Indonesia tersbeut (PT LI).
Sampai tadi malam, belum ada penjelasan resmi dari panpel berapa pemasukan total yang didapatkan dari tiket. Hanya, berdasarkan pernyataan di laga perdana melawan Laos dari bagian ticketing dan marketing, Edhi Prasetya, ada pemasukan sebesar Rp 250 juta.
Jumlah tersebut diakui sudah mencukupi untuk menutup biaya operasional pertandingan yang setiap harinya mencapai sekitar Rp 250 juta tersebut.
Untuk pertandingan Lawan Korsel, Edhi mengakui jika perkiraan suporter yang hadir mencapai 50 ribu. Namun, yang membeli tiket tak sampai 50 ribu.
“Kalau 50 ribu terjual tidak sampai, kalau jumlah penonton mungkin,” ujarnya melalui pesan singkat. (aam/ttg)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.