RI Butuh Pemimpin Berani & Jujur

TANGERANG, SNOL Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menjelas­kan banyaknya pejabat negara yang tersangkut kasus korupsi, dapat menandakan saat ini se­luruh masyarakat Indonesia membutuhkan figur seorang pemimpin yang memiliki ke­beranian dan kejujuran dalam menjalankan amanat rakyat yang telah memilihnya.
“Rakyat membutuhkan pe­mimpin seperti bendera kita, merah berarti berani dan putih berarti jujur,”kata Mahfud saat menjadi pembicara dalam sim­posium internasional dengan mengambil tema Pemilu 2014 yang bersih dan anti korupsi, dengan mengambil tempat di aula lantai 5, Gedung D UPH Karawaci, Lippo Village, Ke­lapa Dua, Senin (7/10).
Selain Mahfud MD, hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua KPU Husni Kamil Ma­lik dan Ketua Bawaslu Dr. Muhammad. Sementara, ter­kait pelaksanaan Pemilu era reformasi dinilai lebih baik dari pada zaman Orde Baru.
Sebab,pada jaman Orde Baru sebelum dilaksanakannya keg­iatan Pemilu, seluruh masyara­kat Indonesia pasti sudah men­getahui siapa pemenang untuk menjadi pemimpin, “Pelaksa­naan Pemilu saat ini lebih baik dibandingkan dengan jaman orde baru”, ujarnya.
Sementara Ketua KPU RI, Husni Kamil Malik men­gatakan, dalam pelaksanaan Pemilu tahun 2014 nanti pihak KPU akan berusaha bersikap netral dan tetap akan meng­hindari terjadinya praktek-praktek korupsi di tubuh KPU. “Apabila masyarakat menemui anggota KPU yang menerima duit suap, dapat mengadukan­nya kepada KPU pusat untuk selanjutnya dilakukan pemerik­saan dan diproses,”tegas Kamil.
Katanya, KPU RI telah memberikan perintah kepada KPU tingkat kota/kbupaten untuk mempersempit pema­sangan alat peraga kampanye setiap partai politik dan caleg. Tujuannya agar setiap partai politik dan caleg yang akan mengikuti Pemilu tahun 2014 tidak perlu menggunakan dana yang banyak di dalam melakukan kampanye.
“Saat ini KPU meminta kepada setiap caleg dan par­pol agar dapat memberikan laporan terkait jumlah dana dan sumber dana untuk kam­panye untuk meminimalisir terjadinya tindakan korupsi. Apabila setiap parpol dan ca­leg menggunakan dana lebih untuk kampanye dan tidak sesuai dengan laporan, maka patut dicurigai dan dilakukan pemeriksaan,” tandas Kamil.
Lanjut Kamil, apabila insti­tusi KPU dinilai sudah tidak dipercaya oleh masyarakat seb­agai penyelenggara Pemilu ta­hun 2014, maka lebih baik KPU untuk dibubarkan saja. “Kemu­dian diberikan kepada institusi yang dinilai masyarakat dapat dipercaya,”imbuhnya.
Ketua Bawaslu RI, Mu­hammad mengatakan, bahwa institusi Bawaslu tidak dapat menjamin pada saat pelaksa­naan Pemilu 2014 dapat ter­bebas dari praktik korupsi. (aditya/made)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.