Iklan Kemendag Makin Disorot

JAKARTA,SNOL Pihak yang mempersoalkan tampilnya Menteri Perdagangan Gita Wirjawan di hampir semua iklan layanan masyarakat kementerian yang dipimpinnya terus mengalir. Pemicunya adalah posisi Gita yang saat ini menjadi salah seorang peserta Konvensi Capres Partai Demokrat.
Bahkan, bukan sekadar menyoroti. Hari ini (23/9) kelompok masyarakat yang tergabung dalam Lingkar Madani (LIMA) Indonesia dijadwalkan melayangkan laporan ke Komite Konvensi terkait iklan-iklan tersebut.
“Kami akan laporkan dugaan penggunaan fasilitas negara untuk kampanye konvensi Gita Wirjawan ke Komite Konvensi,” ujar Direktur LIMA Indonesia Ray Rangkuti saat dihubungi di Jakarta kemarin (22/9).
Dia juga mendesak komite untuk memverifikasi sekaligus mengklarifikasi Gita. Fokusnya adalah menyelidiki apakah kemunculan Gita di iklan-iklan Kementerian Perdagangan murni sebagai tugas menteri atau memiliki motif politik sebagai bakal calon presiden 2014.
“Munculnya pas setelah beliau mulai disebut-sebut menjadi salah satu bakal capres hingga akhirnya ditetapkan sebagai peserta konvensi,” ucap Ray.
Dia berharap laporan yang dilayangkan ke komite tersebut bisa menjadi pengingat bagi pihak-pihak terkait. Termasuk KPU agar membuat ketentuan bahwa iklan-iklan layanan masyarakat lembaga negara tidak boleh lagi menampilkan pejabat yang telah menjadi bakal capres. “Bukan hanya untuk pelaksanaan konvensi, tapi juga untuk pilpres secara umum, bahkan untuk pilkada-pilkada,” tegasnya.
Sehari sebelumnya, Direktur Advokasi dan Investigasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Uchok Sky Khadafi menyoroti hal yang sama. Bahkan, dia menilai ada potensi pemborosan dalam iklan-iklan Kemendag untuk 2012 dan 2013. Pada 2012, total pembiayaan khusus untuk publikasi iklan mencapai Rp 83,6 miliar lebih. Pada 2013, nilainya mencapai Rp 56,6 miliar lebih.
Secara terpisah, Koordinator Tim Sukses Gita Wirjawan, Kastorius Sinaga, menegaskan bahwa sorotan terhadap iklan-iklan Kemendag yang disampaikan sejumlah elemen masyarakat dianggap berlebihan. Menurut dia, publikasi iklan layanan masyarakat kementerian yang dikomandani Gita tersebut sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Kemendag.
“Karena itu, tidak ada yang salah. Tidak perlu dipersoalkan. Ada tidaknya konvensi, publikasi iklan (Kemendag) harus dilakukan,” ujar Kastorius.
Dia juga menganggap sorotan terkait kemunculan Gita dalam iklan kurang berdasar. Sebab, kementerian lain melakukan hal yang sama. “Jadi, terlalu tendensius kawan-kawan itu. Tidak ada conflict of interest. Sebab, tujuan iklan kan juga positif,” jelas politikus Partai Demokrat tersebut.
Selain itu, lanjut dia, publikasi iklan, sebagaimana program Kemendag lainnya, direncanakan sejak lama. Jauh-jauh hari sebelum Gita resmi menjadi peserta konvensi pada akhir Agustus 2013. “Jadi, kawan-kawan mohon objektif, jangan suuzan karena toh yang diiklankan juga sesuai dengan tupoksi kementerian,” ucap Kastorius. (dyn/fal/c6/ft/jpnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.