Capres Jawa atau Bukan tak Lagi Penting
JAKARTA,SNOL Peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat, Irman Gusman mengatakan seseorang memilih calon presiden (capres) bukan lagi dasarnya Jawa atau luar Jawa. Faktor capres Jawa dan luar Jawa menurut Irman Gusman, tidak signifikan menentukan.
“Penelitian yang dilakukan LSI mengungkap faktor capres Jawa dan luar Jawa menempati urutan kesembilan untuk dijadikan alasan memilih capres,” kata Irman Gusman, di sela-sela silaturrahmi Ikatan Keluarga Pesisir Selatan (IKPS), di Makodam Jaya, Jakarta, Sabtu (21/9).
Faktor utama seseorang memilih capres menurut Irman ditentukan oleh kepercayaan, amanat dan kecerdas spritual. “Soal suku hanya nomor 9. Apalagi perkembangan teknologi sekarang, soal etnis makin menipis,” ujarnya.
Lebih lanjut Irman menjelaskan posisi sejumlah tokoh Minangkabau dalam sejarah kemerdekaan Indonesia dan Malaysia serta Singapore sebagai salah satu cara memahami Etnis Minang.
“Di Indonesia tercatat 4 nama pendiri bangsa yakni Soekarno, Hatta, Syahrir dan Yamin. Tiga dari empat pendiri bangsa, berasal dari Minangkabau,” ungkapnya.
Bahkan lanjutnya, kalau Hatta tidak ada dalam kaitan Proklamasi Kemerdekaan RI, maka tentu akan lain jalannya sejarah bangsa ini.
Lalu di Malaysia, tercatat raja pertamanya Tuanku Abd Rahman. Sementara di Singapore juga terukir nama Djusuf Ishak sebagai presiden pertama Singapore. “Dua-duanya juga dari Minangkabau,” ujar Ketua DPD RI itu.
Artinya sejarah mencatat tidak ada orang Minang mementingkan dirinya saat jadi pemimpin. Apa yang mereka buat adalah untuk bangsa dan negara, ujar Irman.
Terakhir diingatkannya, Pilpres 2014 merupakan momentum bagi orang Minangkabau untuk kembali memperlihatkannya sebagai suku yang eksis dalam menentukan jalannya sejarah Indonesia ke depan.
“Pilpres ini sangat penting artinya bagi etnis Minang yang egaliter. Sebagai bagian dari masyarakat Minang, saya berusaha untuk tampil sebaik mungkin dalam Pilpres 2014 mendatang,” imbuhnya. (fas/jpnn)