Warga Legok Permai Segel Kantor Pengembang
LEGOK, SNOL Kantor Pemasaran dan Tenik Perumahan Legok Permai, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang disegel puluhan warga perumahan setempat.
Warga dari blok G, H dan blok lainnya kesal lantaran pengembang perumahan tersebut, yakni PT Masa Kreasi tidak juga membenahi kerusakan fasilitas sosial dan umum. Warga mendesak agar kedua fasilitas itu segera diserahkan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang.
Warga yang mendatangi Kantor Pemasaran dan Teknik di Blok E, diterima staf dan security kantor. “Kami sudah jenuh dengan janji-janji developer Perumahan Legok Permai yang tidak kunjung terealisasi. Kami minta developer segera menyerahkan fasos dan fasum ke Pemkab Tangerang,” kata Iqbal, Ketua RT 01 Blok H saat pertemuan, Minggu (25/8).
Menurut dia, blok H kerap kena banjir saat hujan tiba. Buruknya drainase dan jalan juga membuat aktifitas warga kerap kali terganggu. Selain itu, fasos dan fasum lainnya juga tidak dirawat oleh pengembang.
“Sudah beberapa kali kami sampaikan, tapi tidak juga ada respon. Bahkan bukan hanya di blok H saja yang buruk kondisi fasos fasumnya, tetapi juga blok lain-nya,” tegas Iqbal.
RT lainnya, Andi menambahkan, seharusnya setelah serah terima kunci fasos dan fasum dalam kondisi baik. Mulai dari ketersediaan air, penerangan jalan, gorong-gorong dan lainnya.
“Masa’ got saja tidak pernah direnovasi, akhirnya warga yang swadaya memperbaiki sebisanya, seperti jalan. Untuk itu, kantor pemasaran ini kami segel, sampai ada ketegasan penyerahan fasos dan fasum ke Pemkab Tangerang,” kata Andi.
Staf rumah tangga kantor pemasaran dan teknik Perumahan Legok Permai, Oki Wibowo mengatakan, pihaknya hanya menerima aspirasi dari warga dan akan menyampaikannya ke pimpinan.
“Seperti soal perbaikan jalan sudah disampaikan juga bahwa akan dimulai Oktober mendatang, tapi khusus di jalan utama blok H. Soal kantor ini disegel ya mau bagaimana lagi, kami pasrah saja,” ujarnya.
Menurut Oki, aksi seperti ini bukan kali pertama terjadi di perumahan tersebut. Namun pihaknya tidak bisa berbuat banyak lantaran hanya sebagai bawahan.
“Kebijakan kan tetap ada di pimpinan. Oleh karena itu pada Senin besok (hari ini, red) rencananya akan ada pertemuan antara warga dan perwakilan pengembang untuk membicarakan masalah ini,” pungkasnya. (aditya/deddy)