Mahasiswi Unpam Ditemukan Tewas Dalam Karung
PONDOK AREN, SNOL Nasib tragis menimpa Siti Halimah Tusa’diyah (21). Mahasiswi Semester IV Universitas Pamulang (Unpam) ini ditemukan tewas mengenaskan di dalam karung di Sungai Rumpin, Bogor, Minggu (11/8) lalu.
Diduga, korban merupakan korban perampokan dan pembunuhan karena sejumlah barang berharga miliknya raib.
Anak bungsu dari pasangan Uum Umayah (52) dan Johari (52) ini merupakan kerabat dari pejabat di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Paman korban, yakni Muhamad adalah Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Tangsel. Korban juga keponakan dari anggota DPRD Kota Tangsel Komisi IV, Amar.
“Betul almarhumah adalah keponakan saya. Anak dari kakak perempuan saya yang bernama Uum Umayah,” ujar Muhamad saat ditemui seusai apel pagi di lapangan Cikenggang, Serpong, Senin (12/8).
Muhamad yang mengurus pengambilan jenazah korban hingga dimakamkan di TPU dekat kediaman almarhum di Pondok Pucung, Pondok Aren mengatakan, di bagian wajah Siti terdapat luka lebam.
“Kami dari pihak keluarga tentu berharap pihak kepolisian bisa menangkap pelaku dan menghukum seberat-beratnya,” ucap Muhamad.
Menurut Muhamad, pada Kamis (8/8) pagi, korban masih berkumpul dengan keluarga besar. “Saya juga masih sempat bertegur sapa dengan dia,” ujarnya.
Namun pada sore hingga tiga hari kemudian, keluarga sudah kehilangan korban. “Siapa pelakunya kami tidak tahu. Yang pasti korban banyak teman dan kenal lewat jejaring situs sosial facebook,” tandas Muhamad.
Uum Umayah, ibunda korban, saat ditemui di kediamannya di Jalan Mushola Gang Al Hidayah RT 002/01, Kelurahan Pondok Jaya, Kecamatan Pondok Aren mengatakan, anak ketiga dari tiga bersaudara itu pergi meninggalkan rumah sejak Kamis (8/8) pukul 14.30.
“Dia izin pada saya mau ke rumah gurunya bersama teman-temannya, dan minta uang Rp 5.000 untuk ongkos,” ujar Uum.
Namun hingga malam hari, Siti tidak juga pulang. Uum bersama suaminya Jahari mulai panik, dan minta bantuan anak laki-lakinya, Marzuki dan Mardani, untuk bantu mencari.
“Intinya kami keliling mencari, mulai dari teman Siti hingga tetangga, tapi tidak ada yang tahu Siti pergi kemana dan dengan siapa. Sampai akhirnya Sabtu sekitar pukul 15.00 kami lapor ke Polsek Pondok Aren,” tutur Uum.
Dalam masa penantian itu, pihak kepolisian akhirnya menghubungi Muhamad, pada Minggu (11/8) pagi, untuk datang ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Pada saat dilihat, Muhamad mengakui bahwa korban adalah Siti Halimah, yang tidak lain adalah keponakannya sendiri.
Menurut Uum, putri bungsunya yang biasa dipanggil Eneng itu adalah pribadi yang ceria, dan memiliki banyak teman. “Kalau teman cowok sih banyak, tapi saya tidak tahu pacarnya,” ujarnya.
Menurut Mardani, kakak kandung korban, di lemari kamar adiknya itu terpampang sederet nama cowok, yang pernah singgah di hatinya. “Ada kertas berisi nama cowok cukup banyak. Tapi saya tidak yakin itu adalah pacarnya. Mungkin sekadar dekat atau naksir, dianggap pacar. Namanya juga masih ABG ya begitu,” ucapnya.
Pihak keluarga berharap supaya polisi bisa segera menangkap pembunuh Siti Halimah. “Kalau ketangkap harus dihukum berat. Karena dia sudah mengambil putri tunggal kami,” ucap Uum.
Sementara itu, suasana haru mewarnai pemakaman Siti Halimah Tusa’diyah di TPU Pondok Pecung, Pondok Aren, pada Minggu (11/8) malam. Jenazah dimakamkan pada pukul 20.00 WIB, setelah sebelumnya disholatkan di musholah Al Hidayah, dekat rumah korban.
“Setelah sholat Isya berjamaah, kemudian jasad Siti disholatkan dulu, kemudian pada pukul 20.00 WIB dimakamkan di TPU Pondok Pecung,” ujar Uum.(pramita/deddy/satelitnews)