Kualitas Sipir Rendah
JAKARTA,SNOL Rendahnya kualitas petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) menjadi sorotan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Azwar Abubakar.
Menurutnya, rendahnya kualitas petugas akan berdampak pada pengawasan dan pembinaan narapidana.
“Perlu perbaikan manajemen data kepegawaian petugas pemasyarakatan dengan memperhitungkan kemungkinan pensiun, serta menaikkan grade petugas pengamanan,” ujar mantan Plt Gubernur Aceh ini di Jakarta, Rabu (31/7).
Kualitas yang rendah tersebut, lanjutnya, salah satunya disebabkan karena tidak adanya pelatihan formal yang memadai bagi petugas pengamanan. Hal itu diperparah dengan persoalan anggaran untuk memenuhi kebutuhan dasar narapidana belum terpenuhi secara maksimal.
“Anggaran hanya diperuntukkan bagi 130 ribu warga binaan. Padahal kondisi riil per 26 Juli 2013 mencapai 162.551 warga binaan,” katanya.
Berdasarkan data Ditjen PAS per 27 Juli 2013, jumlah UPT Pemasyarakatan ada 592 unit, terdiri dari 247 unit Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), 152 unit Rumah Tahanan Negara (Rutan), 58 unit Cabang Rumah Tahanan Negara, 71 unit Balai Pemasyarakatan, dan 64 unit Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara.
“Data tersebut menunjukkan situasi Lapas kita sudah overcrowded,” ucapnya.
Dampak overcrowded, tambah Azwar, menyebabkan pembinaan tidak berjalan maksimal, sulitnya pengawasan dan pengamanan. Selain itu psikologis narapidana termasuk psikologis petugas memburuk, rentan konflik antar penghuni, rentan terjadi penyimpangan seksual, rusaknya sistem sanitasi, memburuknya kondisi kesehatan narapidana. Juga terjadi pemborosan anggaran akibat meningkatnya konsumsi makanan, air, dan pakaian.
“Kerusuhan yang terjadi di Lapas Tanjung Gusta Medan beberapa waktu lalu, tak lepas dari ketidakpuasan narapidana akibat sering padamnya listrik, kurangnya suplai air, dan kelebihan kapasitas penghuni yang mencapai 247 persen atau total 2.694 napi,” pungkasnya. (esy/jpnn)