Putri Gus Dur Tak Mau Pusing PKB Capreskan Rhoma Irama
JAKARTA,SNOL Alisa Wahid, putri pertama KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), tak mau pusing dengan kengototan Muhaimin Iskandar dan elit Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengusung raja dangdut Rhoma Irama sebagai calon presiden pada pemilu 2014 mendatang.
“Saya mengurus Gusdurian. Jaringan-jaringan Gusdurian non politik praktis, kita tidak mengurusi soal pencalonan itu,” kata dia saat ditemui Rakyat Merdeka Online di kantor Wahid Institute, Jakarta, Jumat (5/7) malam.
Meski begitu, kata Alisa, ada sejumlah kriteria untuk mengukur apakah pengusungan Rhoma Irama sebagai keputusan tepat yang diambil PKB. Tinggal dilihat apakah Rhoma diusung karena sosoknya punya nilai-nilai hidup sekaligus menjalankannya sesuai dengan apa yang diteladankan Gus Dur yang tak lain adalah pendiri PKB.
Pada tahun 2011, tutur Alisa yang merupakan Kordinator Jaringan Gusdurian dan Dewan Pembina The Wahid Institute, pihaknya mengumpulkan 100 sahabat dan murid-murid senior Gus Dur untuk bicara mengenai nilai-nilai yang mendasari sepak terjang Gus Dur. Hasil pembicaraan ada sembilan nilai inti yang diteladankan Gus Dur, yaitu ketauhidan (spirituality), kemanusiaan (humanity), keadilan (justice), kesetaraan (equality), pembebasan (liberation), persaudaraan (fraternity), kerendahan hati (humility), sikap ksatria (spriti of ksatrya) dan kearifan tradisi (wisdom of traditions).
“Kalau mau mengukur pencalonan Rhoma Irama pas atau tidak, gunakan nilai inti yang diteladankan Gus Dur,” tukas dia.
Daripada memusingkan diri dengan langkah PKB mencalonkan Rhoma, menurut Alisa, ada hal yang lebih maslahat diurus oleh jaringan-jaringan Gusdurian yang tersebar luas di daerah-daerah terkait kepemimpinan nasional di masa mendatang. Yakni bagaimana memberikan pendidikan dan pembelajaran bagi rakyat agar dalam setiap pesta demokrasi digelar bisa memilih pemimpin yang tepat.
“Inilah justru yang paling penting dilakukan,” demikian Alisa. (dem/rmol)