Penjegalan Khofifah Seperti Perlakuan Terhadap Gus Dur
JAKARTA,SNOL Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menilai keputusan KPUD Jawa Timur yang tidak meloloskan pasangan Khofifah Indar Parawansa – Herman S Sumawiredja sebagai peserta pilgub, terlalu mengada-ada.
Ketua DPP PKB, Muamir M. Syam, menilai keputusan itu sama dengan sikap KPU menggagalkan pencalonan KH Abdurrahman Wahid pada Pilpres 2004 silam.
“Kegagalan Khofifah dalam pencalonan gubernur Jatim mengingatkan kita pada kegagalan Gus Dur jadi calon presiden pada pilpres 2004 lalu, di mana KPU menggunakan pola yang relatif sama dengan alasan yang terlalu mengada-ada dan menciderai rasa keadilan publik,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (16/7).
Muamir mengaku terkejut dan prihatin dengan keputusan KPUD Jatim itu. Namun, dia meminta agar PKB sebagai pendukung terbesar pasangan Khofifah-Herman dapat melihat secara kepala dingin dan jernih.
“Sebelum mengambil langkah lanjut, saya akan mengusulkan di DPP PKB agar segera melakukan evaluasi menyeluruh atas kegagalan ini, dan bila perlu dibentuk tim investigasi,” ujarnya.
Muamir melihat sepintas keadaan politik di Jatim sangat memperihatinkan. Ada politik yang kurang baik dengan mengganggu partai-partai pengusung sehingga Khofifah tidak memenuhi syarat pencalonan. Hal tersebut menciderai arti dan makna demorasi.
“Keadaan ini mengingatkan kita pada pola politik kayu saat Gus Dur dijegal jadi capres dan PKB. Sebagai kaki politik, NU diobrak-abrik dan dilumpuhkan hingga turun hampir 70 persen pada pemilu lalu,” bebernya.
Dalam rapat pleno Minggu malam (16/7), KPUD Jatim menetapkan tiga pasangan calon sah menjadi kontestan Pilkada Jatim 2013 -2018. Pertama, pasangan Eggi Sudjana-Muhammad Sihat dari jalur perseorangan, Bambang Dwi Hartono-Said Abdullah yang diusung PDIP, dan Soekarwo-Syaifullah Yusuf yang diusung mayoritas partai di DPRD maupun partai non-kursi DPRD.
Sedangkan pasangan Khofifah-Herman yang didukung PKB dan partai non-parlemen dinyatakan tidak memenuhi persyaratan dan tak bisa mencalonkan diri. Tiga pasangan yang lolos akan mengambil nomor urut pemilihan Gubernur Jawa Timur pada 29 Agustus mendatang.(ald/rmol)