Bentrok Alam Sutera, 2 Luka dan 4 Ditahan
SERPONG, SNOL Ratusan massa ormas Front Pembela Islam (FPI) bentrok dengan satpam pengembang Alam Sutera, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan.
Bentrokan , Kamis (6/6) sore itu dipicu sengketa lahan Alam Sutera di Kampung Paku Alam, Kecamatan Serpong, Tangsel. Bentrokan terjadi sekitar pukul 16.00 WIB.
Ratusan masa FPIdengan membawa kayu dan bambu hendak mempertahankan tanah milik warga seluas 2,5 hektar, yang dituding diserobot oleh pengembang Alam Sutera. Sesampainya di lahan sengketa, massa langsung dihadang pihak kepolisian yang hendak membubarkan mereka.
Polisi pun langsung menghadang dengan tameng, di belangkangnya, polisi bersenjatakan peluru karet bersiap menyerang. Situasi pun memanas namun berhasil diredam.
Saat situasi kondusif, massa FPI duduk bersama dengan menyuarakan shalawat. Namun entah darimana asalnya, massa FPI bersama warga menemukan botol minuman keras di area sengketa. Massa kembali marah, satu hingga lima orang FPI bersama salah seorang ahli waris, mencoba menghampiri massa preman yang diduga berasal dari pengembang.
Tiba-tiba preman melemparkan beberapa batu ke arah massa FPI. Massa yang saat itu menggunakan baju serba putih bersiap maju membalas, namun dihalau dan ditenangkan petugas gabungan dari Polsek Serpong dan Polresta Tangerang.
Di lain pihak, puluhan petugas satpam pengembang yang juga sudah siaga dengan balok, berdiri di tengah-tengah massa, berang dan adu mulut dengan massa FPI.
Perhatian petugas polisi pun terpecah, semula yang tadinya mereka menghadang dan menenangkan massa FPI, terpecah menenangkan puluhan satpam yang mulai beringas. Dan tiba-tiba massa FPI tidak bisa dibendung lagi, mereka berlari berusaha mengejar dan menyerang puluhan preman yang berdiri di tengah-tengah lahan.
Bentrok pun tak bisa dihindarkan, kepolisian gabungan mencoba melerai dan terus menembakan gas air mata kepada preman dan FPI yang terus kejar-kejaran untuk saling pukul.
Tanah Sengketa
Mundin (45), sang ahli waris yang turut dalam aksi mengatakan kalau tanah yang selama ini diplang oleh pengembang telah diserobot dari ahli waris. “Ini tanah warga, milik ahli waris, kami mau mempertahankan ini,” tegas Mundin.
Menurutnya, ada 2,3 hektar tanah yang diduga diserobot oleh pengembang Alam Sutera. Dikatakan Mundin, lahan milik warga tersebut tiba-tiba saja diserobot pengembang, dengan memasang plang dan tenda pleton di tengah-tengah lahan tersebut. “Kami hanya ingin tanah ini dikembalikan, jangan diplang seperti itu. Kami tidak terima,” pungkas Mundin.
Sementara itu, walaupun plang bertuliskan tanah sudah dikuasai pengembang telah dicopot dan digaris polisi, tetap saja kemarahan warga dan FPI tidak terbendung.
Kapolsek Serpong, Kompol Leganek Mawardi mengungkapkan, akibat bentrokan dalam sengketa lahan tersebut dua orang anggota polisi terluka dan dilarikan ke rumah sakit terdekat.
“Dua orang dari polisi terluka dan sudah dilarikan ke RS terdekat, mereka terkena lemparan batu dan pukulan. Sementara sekitar 4 orang sudah kami amankan dan dibawa ke Polresta Tangerang. Keempat orang tersebut diamankan terkait tindak pengrusakan dan anarkisme,” kata Leganek.
Ditanya berapa jumlah orang yang dijadikan tersangka dalam bentrokan tersebut, Leganek menegaskan hal tersebut belum bisa diungkapkan. Karena saat ini pihaknya masih melakukan pendataan di lokasi kejadian, sekali-gus melakukan penjagaan.
“Kami sangat menyayangkan kejadian ini, seharusnya hal ini tidak perlu terjadi. Terlebih saat ini sedang peringatan Isra Mi’raj,” tandasnya. (pramita/aditya/deddy)