Penembak Tito Kei Nongol dari Gang Belakang
JAKARTA,SNOL- Tim Khusus bentukan Polda Metro Jaya untuk memburu pelaku pembunuhan Fransiskus Refra Sitito alias Tito Kei di sebuah warung kopi di Jalan Raya Tityan Indah RT 3/11, Kalibaru, Medan Satria Bekasi, belum berhasil mengungkap pelaku penembakan.
Namun Kasubdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Polda Metro Jaya, AKBP Helmi Santika yang memimpin Timsus itu memiliki temuan baru terkait kronologis penembakan Tito dari hasil olah TKP.
“Hasil olah TKP dan keterangan saksi, Tito duduk di sebelah kiri membelakangi warung, di Tito kanannya ada Hans, Gery dan Petrus di depan keduanya. Nah, Rastim (pemilik warung yang tewas) ada di belakang,” kata Helmi Santika di Polda Metro Jaya, Rabu (5/6).
Melihat arah tembakan yang menewaskan Rastim dan Tito Kei, Helmi menyimpulkan sementara bahwa pelaku penembakan yang masih misterius itu datang dari arah belakang warung, tepatnya dari gang Perum Harapan Jaya.
“Kalau melihat arah tembakan, pelaku datang dari sisi belakang, ada gang disamping warung. Kami menduga korban pertama adalah Rastim karena posisinya menghalangi pelaku dengan Tito,” jelas Helmi.
Kemudian, setelah ada bunyi tembakan dan Rastim tumbang, korban Tito terperangah, sedangkan pelaku memiliki posisi yang langsung bisa membidik Tito. “Begitu bunyi tembakan, korban Tito melihat ke belakang (samping kanan) dan ditembak di bagian mata tembus kepala belakang,” tuturnya.
Namun hasil olah TKP sementara ini masih harus diperdalam dari keterangan saksi yang ada di TKP saat itu. Apalagi saat kejadian masih banyak orang melintas, termasuk di warung lain yang bersebelahan dengan warkop milik Rastim.
Sementara itu Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombespol Rikwanto menambahkan, hasil pemeriksaan dan uji balistik di laboratorium forensik, diketahui 1 selonsong dan 1 peluru ditemukan di TKP serta 1 peluru lagi ditemukan di kepala Tito.
“Hasilnya kedua anak peluru dan selonsong ditembakkan dari satu jenis senjata, kaliber 9 milimeter. Jadi anak peluru full metal jacket, bukan timah saja. Karena ada alurnya berarti buatan pabrik. Bisa ditembakkan dari FN dan senjata lain,” terang Rikwanto. (fat/jpnn)