Rp 200 Ribu untuk Bocoran Jawaban UN
SERANG, SNOL Dugaan jawaban soal Ujian Nasional (UN) tingkat SMA yang beberapa waktu lalu sempat mengemuka, makin jelas telihat pada pelaksanaan UN hari terakhir, Kamis (18/4).
Sejumlah peserta UN bahkan mengaku selama pelaksanaan UN mendapatkan bocoran kunci jawaban semua mata pelajaran. Kunci jawaban yang mereka pun sesuai dengan kode setiap soal UN.
Salah seorang siswa SMK di Kota Serang yang enggan disebutkan namanya menyebut sejak pelaksanaan UN hari pertama hingga hari terakhir, dia mendapatkan bocoran kunci jawaban. Itu dia terima setelah menyerahkan sejumlah uang kepada oknum yang akan memberikan bocoran itu.
Informasi bocoran jawaban UN itu diterimanya dari jejaring Blackberry Messenger, SMS bahkan media online. “Untuk mendapatkan kunci jawaban, kami diminta untuk bertemu langsung dengan seseorang dipojokan sekolah atau di warung. Nominal uang yang diberikan bervariasi, mereka tidak menentukan tarifnya. Ada yang Rp100 ribu, ada juga yang memberikan Rp 200 ribu ,” akunya. Sayang, dia tidak menjelaskan siapa oknum yang mengirimkan kunci jawaban itu.
Yang menarik, kunci jawaban itu sudah beredar seminggu sebelum UN berlangsung. “Seminggu sebelum UN sudah beredar. Misalnya kita order 40 soal, tarifnya disesuaikan dengan harganya. Entah benar atau tidak jawabannya, kami sih percaya saja,” tuturnya.
Dia juga mengungkapkan bahwa siswa SMK tersebut ada yang patungan untuk saling bertukar informasi kunci jawaban. “Banyak juga yang patungan Mas, karena harganya lumayan mahal,” akunya.
Siswa SMK lainnya juga mengungkapkan hal yang sama. “Kunci jawaban banyak beredar dari BBM, SMS sampai media online. Dan tahun ini kami sangat yakin sekali lulus, karena setelah saya cocokan kunci jawaban itu benar,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala Dindik Provinsi Banten, Hudaya Latuconsia saat ditemui di Pendopo Gubernur Banten, mengaku mendapatkan laporan mengenai kebocoran soal UN itu. Namun dia menyangsikan jawaban soal UN yang beredar itu benar.
“Saya pernah mendapatkan kunci jawaban UN, tetapi setelah dicek, ternyata kunci jawaban yang beredar tidak sesuai dengan soal. Dan jawabannya salah,” kata Hudaya.
Hudaya juga mengaku pernah mendapatkan pesan singkat dari orangtua murid salah satu siswa di Lebak, Rangkasibitung yang mempertanyakan men-genai kebocoran soal UN itu.
“Saya juga mendapatkan SMS. Isinya ‘saya orangtua murid di SMKN Rangasbitung Lebak, kenapa anak saya harus nyampe sekolah pukul 06.00 sedangkan masuk ujian pukul 08.00 pagi, dan malam hari nggak belajar. Ternyata setelah didesak anak saya berangkat pagi untuk dapat bocoran dari salah satu oknum di sekolah. Saya bingung anak saya nanti kelulusannya gimana. Tolong klarifikasi SMKN II tersebut,” jelas Hudaya.
Dengan adanya beberapa bukti bocoran kunci jawaban UN, Hudaya meminta siswa dan orangtua agar waspada, sebab bocoran kunci yang telah ada dan diteliti tidak sesuai dengan jawaban pada naskah UN.
“Kami jamin, kebocoran kunci jawaban UN itu tidak ada. Dan sekali lagi kami mengimbau agar adanya kunci jawaban yang diberikan dari oknum atau siapapun, jangan dipercaya,” tegasnya.
Kirim Surat ke SBY
Kesal gara-gara kekacauan pelaksanaan UN, Rhesta Nurmardiana, seorang siswi MAN Cihideung, Pandeglang mengirim surat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Waktu di hari ketiga UN (Rabu,17/4,red) seharusnya kami mendapatkan naskah soal Matematika, ternyata pas dibuka amplopnya oleh panitia isinya naskah Biologi, akhirnya kertas buram untuk ngotret saya gunakan untuk menulis surat itu,” kata Rhesta yang ditemui Satelit News.
Surat tersebut berisi; “Sebenarnya, kami ingin tahu apa sih tujuan Pemerintah membentuk system UN seperti ini ???? apakah Pemerintah ingin membentuk generasi yang cerdas ?? kalau memang demikian, seharusnya pemerintah lebih cerdas dari kami”. (mardiana/nal/rus/app/igo/deddy/bnn)