Pertahankan Tarif Murah KRL Jabodetabek
JAKARTA,SNOL Tarif murah KRL Jabodetabek sangat dibutuhkan karena moda transportasi ini masih jadi andalan para penumpang berpenghasilan rendah.
“Tarif rendah harus disubsidi. Tapi, apakah subsidi saat ini sudah memadai untuk melakukan perawatan kereta? Saya rasa tidak. Hal ini serupa terjadi pada metromini kita yang juga hancur,” kata pakar transportasi, Iskandar Abubakar Iskandar Abubakar dalam diskusi “Perlukah KRL Ekonomi Jabodetabek Dilenyapkan” di Jakarta, Senin (1/4).
Menurut anggota Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) tersebut, pemerintah seharusnya tidak lepas tangan untuk mendorong agar tarif KRL tetap terjangkau.
“Tarif metromini ditetapkan pemerintah. Tapi, operator juga diharuskan memberi diskon bagi pelajar. Diskon itu ditanggung operator, bukan pemerintah,” ujarnya.
Hal serupa akan terjadi di KRL bila pemerintah tidak ikut campur dalam transportasi publik. “Kalau kita mengacu kembali kepada kebijakan tarif angkutan umum yang sangat sulit untuk disesuaikan karena tekanan politik yang sangat besar,” kata dia.
Padahal sebagian dari angkutan umum di kota tidak disubsidi atau mendapatkan subsidi yang tidak memadai. Hal ini mengakibatkan ketidakseimbangan dalam menjalankan angkutannya.
“Yang jelas perawatan akan terlantar, yang berakibat kualitas pelayanan memburuk seperti yang kita lihat dengan kereta ekonomi maupun angkutan kota lainnya,” terangnya.
Dalam kesempatan yang sama, koordinator Asosiasi Penumpang Kereta (Aspeka) Ahmad Syafrudin, mengatakan bahwa masih ada penumpang yang membutuhkan tarif murah.Untuk itu, keberadaan KRL ekonomi harus dipertahankan.
“PT KAI dan PT KCJ seharusnya jangan mau jadi alat politik. Kalau tarif ditekan, seharusnya bisa dilawan. Perusahaan juga harus kuat dan membuat perencanaan yang matang untuk meyakinkan investor, DPR, Kementerian Keuangan,” ujarnya.(ant/wid/rmol)