Denis, Mahasiswa Pencipta Software Deteksi Kanker Payudara

Jika kanker payudara bisa diketahui sejak dini, maka dampak fisiknya kecil dan memiliki peluang lebih besar untuk sembuh. Temuan Dennis Farandi (21) membuat upaya untuk itu kian mudah.

Denis, mahasiswa Universitas Pelita Harapan (UPH) yang tengah mengembangkan sebuah perangkat lunak (soft¬ware) Pendeteksi Kanker Payudara agar bisa membantu para wanita untuk mengetahui kondisi kesehatan payudaranya sejak dini.

“Software ini sebenarnya adalah tugas kuliah ketika semester empat. Software ini dijadikan penilaian dosen un¬tuk nilai UTS (Ujian Tengah Semester) kala itu. Kemudian setelah itu saya ditugaskan untuk membaca beberapa riset terkait bukti dan fakta tentang kanker payudara. Akhirnya saya mencoba buat softwarenya,” ujar Denis kepada Satelit News, di sela-sela acara pameran teknologi dan sains di gedung UPH, Jumat (15/3) lalu.

Menurut Denis, cara kerja dari software ini sangat sederhana. Yakni hanya dengan mefoto bagian payudara kanan dan kiri kemudian hasilnya dimasuk-kan ke dalam momogram. Dari sinilah kemu¬dian bisa terlihat payudara tersebut bermasalah atau tidak.

”Jika dilihat secara kasat mata, payudara yang terkena kanker cenderung seperti menggumpal dan berwarna putih. Sedangkan untuk payudara yang sehat cenderung berwarna bening dan sama rata di bagian sisinya,” jelas Denis.

Denis mengakui sebenarnya software ini merupakan pengembangan dari riset terdahulu yang dilakukan oleh para dokter kanker payudara. Namun, para dokter merasa kesulitan untuk bisa menciptakan alat deteksi dini yang bisa digunakan secara umum oleh masyarakat tanpa harus datang ke dokter terlebih dahulu.

Denis berharap temuannya ini bisa menjadi alat yang bisa digunakan secara umum sehingga semua orang bisa me¬manfaatkannya.
”Kalau untuk saat ini sih belum bisa dipublikasi dan digunakan secara umum. Masih harus melewati beberapa tahapan uji coba agar hasilnya akurat,” jelasnya.

Dennis berharap, jika nantinya sesuai dengan perkembangan teknologi software ini bisa diaplikasikan dalam smartphone. “Harapan terbesar saya, jika nanti software ini sudah melewati tahapan uji coba dan dinyatakan valid, semoga bisa segera diaplikasikan ke dalam smartphone. Jadi akan lebih mempermudah peng¬gunaan perangkat lunak ini dan menjadi manfaat bagi orang banyak,” ujarnya mantap.(rizki amelia/hendra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.