Tanggul di Depok Jebol, 5 Perumahan Tangsel Terendam
PAMULANG, SNOL Tak ada hujan, tak ada angin, lima perumahan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terendam banjir setinggi 70 sentimeter lebih, Rabu (13/2). Banjir disebabkan meluapnya Kali Angke dan Kali Pesanggrahan yang melintasi lima perumahan itu akibat jebolnya tanggul Curug Jemblongan di Depok, Jawa Barat.
Penelusuran wartawan di sepanjang aliran Kali Angke, banjir pertama kali menggenangi Perumahan Villa Pamulang, Kelurahan Pondok Benda, Kecamatan Pamulang. Di lokasi ini, Kali Angke meluap hingga setinggi betis orang dewasa, dan bertahan hingga 4 jam lamanya. Selain itu, akses jalan yang menghubungkan perumahan tersebut dengan Perumahan Permata Pamulang tidak bisa lalui warga.
Selanjutnya, banjir menggenangi sebagai kawasan Villa Dago Tol, Kelurahan Serua Indah, Kecamatan Ciputat. Di kawasan ini, rumah terendam hingga setinggi 30 sentimeter akibat luapan Kali Angke. Sempat pula akses jalan di Jembatan Maruga, terputus akibat luapan air di aliran tersebut. “Pemantauan kami di dua lokasi, terjadi titik banjir di beberapa perumahan warga,” ucap Uci Sanusi, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Tangsel kemarin (13/2).
Luapan air juga sempat menggenangi Perumahan Bintaro Hijau, dan sampai ke Perumahan Kayu Gede, Kelurahan Paku Jaya, Kecamatan Serpong Utara. Seluruhnya tergenang dengan ketinggian variatif antara 30-50 sentimeter. “Kami sudah pantau semua titik banjir yang ada, dan masih siaga melihat perkembangan ke depan. Sebab masih ada kemungkinan hujan lagi di Bogor dan air akan naik lagi,” tandas Uci.
Selain luapan di Kali Angke, juga terjadi luapan di Kali Pesanggrahan. Akibatnya, di kawasan yang dialiri kali tersebut, seperti Perumahan Cireundeu Indah kebanjiran. Sedikitnya di kawasan ini ada 5 blok yang sudah terkena banjir kiriman. “Semuanya karena kiriman. Sebab, selama seharian ini (kemarin) Tangsel tidak hujan. Namun, bagaimanapun kami tetap siaga,” pungkas Uci.
Banjir yang melanda perumahan Cirendeu Permai, Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur terjadi di RT 01dan 02, RW 012, dan terdapat 150 KK. Menurut warga setempat, ketinggian air mencapai 150 sentimeter atau setinggi badan orang dewasa. Di sini, banjir akibat dari luapan Kali Pesanggrahan kiriman dari Bogor.
Berdasarkan pantauan di lokasi, hingga pukul 14.00 WIB, masih banyak warga yang belum mengungsi. Warga RT 1/12, Erwin mengatakan, air mulai meninggi sekitar pukul 11.00 WIB. “Saat itu air baru semata kaki, lalu saya memindahkan dua mobil saya ke atas supaya tidak terendam air. Namun pukul 14.00 WIB air sudah naik hingga sebetis orang dewasa,” ungkap Erwin.
Warga perumahan Cirendeu Permai, juga mengungkapkan kebingungannya. “Tak ada hujan kok pagi hari bisa banjir. Saya juga bingung kenapa. Kata tetangga ada tanggul yang jebol,” ucap Mahadi, warga lainnya.
Warga Villa Pamulang, Wilhem mengatakan, sejak dirinya tinggal di perumahan itu tahun 1990, baru dua kali kebanjiran. Pertama pada tahun 2002 silam, dan baru kali ini lagi terjadi banjir. “Kalau tahun 2002 karena banjir lima tahunan. Tapi banjir kali ini karena tanggul di Depok jebol. Beruntung, langsung ada penanganan, dan air sudah surut mulai pukul 14.00 WIB,” ucapnya.
Sementara di Kayu Gede, banjir mulai mengenangi kawasan langganan banjir itu sejak pagi hari. Air juga menggenangi akses jalan Graha Raya Bintaro hingga setinggi 40 sentimeter. “Pagi sekitar pukul 06.30 WIB, air baru naik. Saat anak akan berangkat sekolah. Air meluap karena luapan kali Angke. Penyebabnya masih sama, karena ada pembelokan arah kali oleh pengembang Perumahan Fortune milik Graha Raya,” ucap Kusno.
Tim Evakuasi dari Ganespa Kota Tangsel, Fidon Hafiz merasa khawatir banjir akan semakin besar jika tanggul tidak segera diperbaiki.
“Kami khawatir apabila hujan turun di Bogor banjir akan bertambah tinggi. Apalagi, tanggul Curug Jemblongan di Depok jebol yang mengakibatkan tidak ada pengaturan debit air di Kali Angke,” katanya.
Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, menghimbau agar warga yang rumahnya tidak jauh dari aliran air Kali Angke untuk waspada. “Hujan deras di wilayah Bogor dan Parung menyebabkan tinggi muka air Kali Angke Hulu mencapai 255 cm (siaga III), sedangkan Kali Pesanggrahan 230 cm (siaga III). Dengan kondisi demikian maka dalam waktu sekitar tiga jam, beberapa pemukiman di bantaran sungai Kali Angke dapat terkena banjir,” imbaunya.
Hingga Tengah Malam
Hingga pukul 22.30 WIB, sejumlah perumahan yang berdekatan dengan Kali Angke terus dilanda banjir.
Dilaporkan Villa Mutiara Serpong Pondok Jagung, Kecamatan Serpong, air mulai masuk ke perkarangan rumah sejak pukul 20.00 WIB. Hingga pukul 22.30 WIB, ketinggian air masih sekitar 50 sentimeter. Akibatnya, sekitar 300 KK harus mengungsi ke kampung sekitar.
Ledy, warga setempat mengatakan, hingga pukul 22.30 WIB, air semakin meninggi. “Kami khawatir karena air semakin tinggi. Warga memutuskan untuk mengungsi ke rumah-rumah perkampungan dekat komplek,” tuturnya.
Kata dia, peristiwa serupa juga sempat terjadi pada enam tahun lalu. Tetapi kata dia, banjir kali ini lebih parah. “Sudah terdapat bantuan perahu karet dari Pemkot Tangsel. Sejumlah pejabat setempat seperti lurah dan camat setempat sudah meninjau lokasi banjir,” tandasnya. (pane/irm/deddy/bnn)