Banjir Meluas dan Renggut 3 Korban Jiwa, Tol Merak-Tangerang Lumpuh
SERANG,SNOL, SNOL Banjir yang mendera sejumlah wilayah di Banten kian meluas. Jika sebelumnya hanya melanda 17 kecamatan, kini meluas menjadi 32 kecamatan terendam banjir. Bahkan jalur tol Merak-Tangerang lumpuh akibat meluapnya Sungai Ciujung menggenangi lajur tol di KM 57.
Di Kabupaten Lebak banjir melanda 12 kecamatan dan menggelamkan ribuan rumah serta merusak ribuan hektar sawah. Tak hanya itu, enam rumah juga dilaporkan ambruk tertimbun longsor.
Di Kabupaten Pandeglang, banjir menenggelamkan ribuan rumah di 12 kecamatan, merusak sejumlah infrastruktur. Demikian juga di Kabupaten Serang, musibah banjir menenggelamkan ribuan rumah di 10 kecamatan, dan mengakibatkan, jalan tol Tangerang-Merak nyaris lumpuh. Banjir juga telah merenggut tiga nyawa di tiga tempat berbeda.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten, Suyadi Wiraatmaja mengatakan, pihaknya mendapat laporan adanya tiga korban jiwa, Rabu (9/1). Di Sajira, Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak, seorang santri berusia 16 tahun hanyut terbawa air, dan seorang warga yang tengah memancing di Kecamatan Mancak Kabupaten Serang, juga dilaporkan hanyut terbawa air. Kedua nama korban belum diketahui. Satu korban tertimpa longsor setinggi tiga meter di Kecamatan Cilogran, bernama Atja (50), belum bisa dievakuasi. “Saat ini masih dilakukan evakuasi untuk bisa menemukan jasad korban,” ujar Suyadi, tadi malam.
Di Kabupaten Pandeglang, banjir meluas menjadi 12 kecamatan. Antara lain kecamatan Sobang, Patia, Pagelaran, Sukaresmi, Munjul, Cisata, Saketi, Bojong, Picung, Panimbang, Labuan, dan Cipeucang. Di daerah ini dlaporkan 2.261 hektar sawah porak poranda, dab belasan ribu warga juga telah diungsikan.
Asda Bidang Kesejahteraan Rakyat Setda Pandeglang, Utuy S Beby mengatakan, banjir tahun ini merupakan banjir yang cukup besar selama kurun waktu 10 tahun terakhir. Untuk menanggulanginya, Pemkab sudah melakukan upaya tanggap darurat. “Di masing-masing kecamatan kami sudah alokasikan dua ton beras, mie instan, tiga unit perahu karet, mendirikan dapur umum, dan posko kesehatan,” terangnya.
Di Kabupaten Lebak, banjir juga merendam ribuan rumah di 12 kecamatan. Selain itu ribuan hektar lahan pesawahan rusak serta beberapa rumah warga ambruk tetimpa longsor.
Bardasarkan data BPBD Kabupaten Lebak, hingga pukul 15.30 WIB kemarin, sedikitnya 1.897 rumah warga yang terendam banjir di yang tersebar di 12 kecamatan. Antara lain Kecamatan Rangkasbitung, Cibadak, Kalanganyar, Cimarga, Cikulur, Banjarsari, Gunung Kencana, Pangarangan, Wanasalam, Lebak Gedong, Cilograng dan Muncang. Terbanyak jumlah rumah warga yang terendam banjir, berada di Kecamatan Rangkasbitung, yakni sebanyak 866 rumah, dan sisanya tersebar di kecamatan lain.
Kepala BPBD Kabupaten Lebak, Muklis mengatakan, jumlah korban bencana banjir ini dimungkinkan masih bisa bertambah, karena hingga saat ini hujan terus turun mengguyur sejumlah daerah di Lebak.
Kabupaten Serang juga dilanda banjir. Kepala BPBD Kabupaten Serang, Hulalei Asikin mengatakan, terdapat 10 kecamatan yang terendam banjir akibat meluapnya Sungai Ciujung, Rabu (9/1). Antara lain, Kecamatan Pamarayan, Tunjung Teja, Cikeusal, Bandung, Jawilan, Kragilan, Padarincang, Kibin, Cikande dan Kopo. “Ribuan rumah juga terendam,” ungkap Hulaeli, Rabu (9/1).
Sementara itu berdasarkan informasi yang dihimpun, terdapat tiga kecamatan yang mengalami banjir terparah yakni Kecamatan Padarincang, Kecamatan Kragilan dan Kecamatan Kibin.
Banjir juga meluas ke Kabupaten Tangerang, petugas Pengendalian dan Operasi (Dalops) Dinas Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Kabupaten Tangerang, Kusnadi mengatakan, setidaknya ada 20 Kepala Keluarga (KK) di Perumahan Taman Cikande Rt10/1 Kecamatan Jayanti Kabupaten Tangerang yang terendam banjir. “Ketinggian banjir terus naik, dari 40 centimeter, sekarang sudah mencapai 60 senti meter,”ungkapnya.
Tol Lumpuh
Peristiwa terputusnya jalur tol Tangerang-Merak akibat tergenang air dari luapan Sungai Ciujung terancam terulang. Hingga tadi malam, luapan sungai Ciujung itu terus menggenangi lajur tol di KM 57. Meski demikian, kendaraan masih bisa lewat dan belum ada instruksi penutupan. Sebaliknya, waga sekitar tol sudah mendirikan tenda di bahu jalan karena rumah mereka sudah terendam banjir sejak sore harinya.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun dari Kasubag siaga bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerahn (BPBD) Provinsi Banten, H Iyus mengatakan, saat ini luapan air sungai Ciujung sudah melampui batas dan memasuki jalur tol. Dengan kecepatan air 1.490 m3 per detiknya, ketinggian air akan semakin bertambah, seiring dengan masih tingginya curah hujan dari hulu.
“Kita masih pantau terus, agar warga tetap siaga dan segera mengungsi ke tempat yang lebih aman. Dan saat ini sudah ada beberapa warga yang memilih ngungsi di tol sebagai tempat yang dianggap aman,” ujarnya semalam.
Sementara itu, Pusat Informasi PT Marga Mandalasakti, Suparjino Mangunkardi saat dikonfirmasi mengatakan, hingga pukul 22.30 tadi malam, kondisi jalur tol arah Tangerang di KM 57 masih bisa dilalui kendaraan. “Jalur tol masih normal dan bisa dilalui,” katanya.
Menurut Suparjino, air diprediksi akan terus mengalamai peningkatan, sehingga pihaknya terus melakukan pemantauan. “Termasuk menjaga pengungsi yang menggunakan badan tol,” tukasnya. (mg3/mg8/bagas/mardiana/aditya/deddy/bnn)