Chef Chank, Koki Internasional yang Setia Pada Masakan Indonesia

Koki atau seorang chef  adalah gelar yang tidak main-main bagi yang berhasil menggapainya. Seperti chef Nchank Tambareng (49), hobinya memasak sejak kecil membawanya melanglang buana mempromosikan masakan Indonesia di berbagai hotel mewah di belahan dunia.
Prinsipnya, tidak boleh menjual masakan Indonesia dengan harga murah. “Masakan Indonesia itu berkelas, tidak murahan,” ujar pria jebolan Perhotelan Trisakti 1983 ini.

Makanya, jangan heran jika anda berkunjung ke suatu rumah makan ataupun hotel berbintang dengan chef Nchank sebagai koki andalannya, anda akan melihat daftar harga masakan Indonesia yang dibandrol minimal Rp 200 ribu per porsinya.

Walaupun itu hanya ikan gurame yang dibuat sambal mangga ataupun diracik asam manis, Chef Nchank selalu membuatnya istimewa. Pernah suatu ketika, ada hotel bintang lima yang tidak pernah dilirik masakan Indonesianya.

Bahkan, tamu yang mayoritas berasal dari negara sahabat yang berdatangan ke hotel tersebut, lebih memilih untuk makan di luar atau memesan menu internasional sebagai santapan mereka. Chef Nchank pun datang dan diminta mengemas kembali masakan Indonesia yang ada di hotel tersebut. “Terpenting rasa dan tampilannya. Jika menarik, bersih, dan tentu saja enak, pasti orang akan tertarik, dari manapun mereka berasal,” ujar chef yang saat ini bertugas di Kampoeng Aer Serpong Kota Tangerang Selatan.

Benar saja, tamu yang mayoritas bule tersebut doyan betul dengan berbagai masakan yang dihidangkan chef Nchank. Saat itu, koki yang pernah menyabet penghargaan Horeca 2005 dan Food Hotel Indonesia tahun 1997 itu, membandrol seporsi masakan Indonesia dengan harga lima kali lipat. “Sekitar Rp 250 hingga Rp 400 ribu perporsinya,” ungkap sang koki.

Saking ingin mengangkatnya masakan Indonesia di kancah internasional, chef Nchank mempunyai prinsip selalu ingin menjaga kualitas rasa tanpa menambahkan bumbu penyedap rasa pada setiap masakannya. Garam, gula, dan lada hitam menjadi pengganti bumbu penyedap rasa tersebut. Bahkan, saat kontrak menjadi model bumbu masak instan senilai puluhan juta rupiah mampir di hadapan chef Nchank, dengan tegas dia pun menolak. “Rasanya tidak akan spesial lagi,” ujarnya mengutarakan alasan.

Kini, chef Nchank sedang mempersiapkan kegiatan internasional, Asean and World Skill. Dimana di dalamnya akan melibatkan 23 kemampuan, mulai dari memasak, melayani, dan berbagai skill dibidang perhotelan. Tahun ini, Indonesia lah yang akan menjadi tuan rumahnya. (jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.