Wakapolri Soroti Kapal Overload di Merak

MERAK, SNOL Wakil Kepala Kepolisian RI (Wakapolri) Komisaris Jenderal Nanan Sukarna meminta PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama tidak memberikan izin berlayar terhadap kapal-kapal yang overload. Menurut Nanan kondisi itu akan membahayakan dan berpotensi terhadap ketidaknyamanan pemudik yang hendak menyeberang ke Pulau Sumatera.
“Jangan seberangkan kapal yang melebihi kapasitas. Itu akan membahayakan penumpang,” tegas Nanan saat mengunjungi Pelabuhan Merak, Cilegon, Selasa (14/8).
Tak hanya itu, Nanan juga berpesan kepada seluruha anggota polisi yang mendapatkan tugas pengamanan agar maksimal memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Agar masyarakat merasa nyaman saat mudik. Polisi yang diberikan tugas agar mengemban amanah, dan tidak mengecewakan masyarakat. Sebab itu, seluruh jajaran kepolisian harus konsen dalam mengamankan arus mudik tahun 2012 ini.
“Kalau tidak konsen, tentunya kita yang mendapatkan sorotan dari masyarakat. Tentunya kita akan malu kalau kita terlihat tidak siap. Kami minta kepada media juga ikut serta mengekspos kinerja kepolisian dalam memberikan pelayanan dan pengamanan,” kata Wakapolri.
Menurut Nanan, untuk menyukseskan musim mudik tahun ini, sedikitnya 400.000 personil dari kepolisian dilarang untuk mengambil cuti lebaran. Dari jumlah itu, sebanyak 8.860 personil disiagakan mengamankan jalur-jalur yang dilalui para pemudik dalam Operasi Ketupat di sepanjang jalur mudik di Nusantara.
Terkait kesiapan Merak menghadapi arus mudik tahun ini, lanjut Nanan, pengamanan dan keamanan di Pelabuhan Penyeberangan Merak terlihat aman. Ia mengatakan semua yang terlibat di dalam pengamanan siaga sampai batas yang ditentukan yakni H+7, atau sampai  benar-benar kondusif. “Semua satuan siap siaga 1 sesuai dengan kebutuhan di lapangan,” kata Wakapolri, seraya mengatakan bahwa pengendalian di lapangan, Mabes Polri bertugas membantu  Polda bila diperlukan, juga Polda membantu Polres bila diperlukan.
Selain ke Merak, Wakapolri juga meninjau kesiapan Pelabuhan Bakauheuni, Lampung. Kepada Jajaran PT ASDP Bakauheuni, Wakapolri berpesan agar tidak ada lagi pungutan liar di pelabuhan itu. “Jangan ada pungutan liar kepada pemudik,” tegas Nanan.
Kapolda Banten Brogjen Eko Hadi Sutedjo mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan pengamanan di sepanjang jalur mudik di wilayah hukum Polda Banten dengan menempatkan sejumlah petugas di titik rawan jalur mudik. “Selain itu, kita juga telah menyiapkan jalur-jalur khusus yang akan dilewati para pemudik yang hendak menuju Pelabuhan Merak,” ujar Kapolda membeber kesiapannya.
Sementara, Kepala Cabang PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak Supriyanto mengatakan, pihaknya bersama Administrator Pelabuhan (Adpel) Kelas I Banten akan selalu mengutamakan keselamatan kapal. “Tentunya kami juga tidak akan memberikan izin terhadap kapal yang melebihi kapasitas,” ujar Supriyanto, menanggapi pesan Wakapolri tersebut.
Dijelaskan, berdasarkan sertifikat kapal, jumlah penumpang yang dapat diangkut satu kapal sebanyak 1.500 hingga 2.000 penumpang. Jumlah itu disesuaikan dengan kapasitas kapal yang ada. Akan tetapi, masih ada batas toleransi tambahan sebanyak 30 persen, bila kondisi memungkinkan. Tapi itu juga dengan catatan, alat keselamatan di kapal juga harus siap sesuai jumlah penumpang yang diangkut.
Terpisah Kepala ASDP Bakauheuni Yanus Lantenga menyatakan kesiapannya saat dikunjungi orang nomor dua di Koprs Bhayangkara tersebut. Ia pun berjanji akan mengambil tindakan tegas jika ditemukan adanya pungli pada pelaksanaan arus mudik 2012 ini.
Pantauan Banten Pos (Satelit News Group), Wakapolri Komjen Nanan Sukarna mengunjungi Pelabuhan Merak sekitar pukul 11.00. Turut mendampingi, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar, Kapolda Banten Brigjen Pol Eko Hadi Sutedjo, Sekda Pemprov Banten Muhadi dan Kepala Dishubkominfo Provinsi Banten, M Husni Hasan.

Tiket Pesawat Naik 50 Persen
Memasuki H-6 lebaran, harga tiket pesawat yang ditawarkan pengusaha travel mengalami kenaikan hingga 50 persen. Walaupun demikian, permintaan tiket tersebut mengalami kenaikan hingga 30 persen, dibandingkan hari biasa.
Seperti yang terlihat di salah satu travel di Metropolis Town Squere (Metos). Menurut salah seorang pengelolanya, harga tiket pesawat untuk keberangkatan dan kepulangan, mengalami kenaikan sebesar 50 persen dari harga normal. “Misalnya untuk rute seperti Surabaya, Solo, dan Semarang. Harga awal Rp 500 ribuan, kini mencapai satu juta lebih,” ungkap Hendar Supriatna, Travel Consultan X Mas Travel, Kota Tangerang.
Kenaikan harga yang mencapai 50 persen ini, jelas Hendar, akan terus bertahan hingga 10 hari pasca lebaran. Namun, harga tersebut akan berbeda bila tiket untuk keberangkatan hari kerja dan hari libur. (pramita/man/rnc/bnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.