“Jagal Neglasari” Dicaci Maki Warga, Rekonstruksi Peragakan 45 Adegan
TANGERANG, SNOL Kasus pembunuhan yang dilakukan anak terhadap kedua orang tuanya di Kelurahan Mekar Sari, Neglasari, Kota Tangerang, kemarin (30/7) direkonstruksi. Sempat terjadi kericuhan dalam reka ulang itu lantaran keluarga emosi dengan ulah Budi Liya Putra (32) yang tega membunuh kedua orangtuanya Yoribut (65) dan Lie Sek Nio (60).
Sebelum dimulai rekonstruksi pembunuhan juragan siomay tersebut, suasana emosional sudah mulai terlihat saat anak bungsu korban meraung dan menghardik pelaku, yang tak lain adalah anak dari korban sendiri, yakni Budi Liya Putra.
Namun begitu, rekonstruksi tetap dilakukan sejak pukul 09.00 WIB di tempat perkara kejadian (TKP). Saat berlangsung, pihak keluarga dalam keadaan emosi mengumpat Budi. Tak hanya itu, ratusan warga yang melihat adegan rekonstruksi tersebut juga mencaci Budi alias “jagal Neglasari” itu. Untuk mencegah terjadinya gejolak, polisi memerintahkan pihak keluarga untuk pulang.
Dalam keterangannya, Wakasat Reskrim Polres Metro Kota Tangerang Kompol Mulyono mengatakan, rekonstruksi ini digelar untuk melengkapi berkas perkara dan memberikan gambaran kepada hakim persidangan terkait kronologis pembunuhan yang terjadi. “Ada sebanyak 45 adegan yang diambil dalam rekonstruksi ini,” bebernya.
Mulyono menambahkan, adegan rekonstruksi rata-rata sama dengan keterangan tersangka di berita acara perkara (BAP). Pelaku diancam pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan dan 338 KUHP tentang pembunuhan. “Ancamannya 20 tahun penjara, karena ini dilakukan dengan penuh perencanaan,” bebernya.
Sementara itu, paman tersangka Asi (47) mengaku sangat kaget dengan pembunuhan yang dilakukan Budi. Ia ingin agar keponakannya itu dihukum sesuai dengan aturan yang berlaku. Apalagi, sampai saat ini, pihak keluarga masih sangat sedih dengan peristiwa naas itu. “Keluarga sangat sedih dan shock. Hukum saja sesuai ketentuan,” imbuhnya.
Seperti diketahui pasangan suami istri, Yoribut, dan Lie Sek Nio, ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya Jumat (6/7) dini hari lalu. Pengusaha siomay ini ternyata dibunuh anak ketiganya Budi Liya, yang sebelumnya sempat melaporkan peristiwa pembunuhan itu ke warga sekitar.
Budi nekat membunuh kedua orangtuanya karena karena tidak diberikan uang Rp 500 ribu untuk bermain judi. Budi membunuh korban dengan memukul kepalanya, kemudian jasad korban dibakar sebagian. (pane/deddy)