Pengamanan Bandara Diperketat, Tambah 80 X-Ray dan 300 CCTV
PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno-Hatta (BSH) akan menambah sebanyak 80 unit mesin X-Ray dan 300 kamera CCTV. Saat ini, X-Ray yang ada di Terminal I sebanyak 17 unit, Terminal II 15 unit, Terminal III tujuh unit, dan Terminal Kargo lima unit. Namun, semuanya sudah ketinggalan zaman.
“Penambahan dilakukan guna meningkatkan kualitas keamanan di bandara,” kata Lata Naib Basri, Airport Safety and Security Senior Manager PT Angkasa Pura II, akhir pekan lalu. “Kami akan menambah 80 unit X-Ray teknologi terbaru pada anggaran 2013. Hal itu sangat perlu kami lakukan untuk meningkatkan pengamanan dan juga mencegah masuknya narkotika yang kian canggih saja,” kata Naib.
“Kecanggihan mesin X-Ray belum begitu memadai untuk memantau lebih dalam koper yang dibawa penumpang. Tingkat akurasi sekitar 75 persen. Tergantung warna organik dan non organik barang itu,” ucapnya.
Mengenai CCTV, kata Naib, sebenarnya sudah cukup banyak yang terpasang di BSH. Hampir tiap titik sudah terpasang CCTV. Namun seiring perubahan bandara Soetta yang menjadi bandara berkelas dunia, maka tingkat pengamanan harus pula ditingkatkan.
“Saat ini, jumlah CCTV yang terpasang sekitar 750 unit, dan tahun 2013 akan kami tambah 300 unit. Supaya tidak ada area yang lepas dari pengawasan kami,” tandasnya.
Tahun 2010, PT Angkasa Pura II memasang 80 unit CCTV. Penambahan kembali terjadi pada 2011 sebanyak 536 unit, dan 2012 ditambah lagi 102 unit. “Penambahan CCTV baru ini memiliki teknologi bisa memutar 360 derajat, sehingga fungsi pemantauan menjadi lebih optimal,” ujarnya.
Operation IT Manager Kantor Cabang BSH, Urip Hermanis mengatakan, CCTV baru ini juga mampu menjangkau objek sejauh 400 meter. Kamera tersebut juga dilengkapi sensor alarm jika ada objek asing yang mendekat. Bahkan mampu menyimpan data video selama 30 hari dan bisa disetting untuk menghitung benda yang melintas. “Banyak kasus penipuan di bandara yang terungkap dari keberadaan CCTV di bandara,” singkatnya. (pane/jarkasih)