Persita Masih Puasa Gelar
SOLO, SNOL Impian Persita menggengam gelar juara kembali kandas. Tim kebanggaan masyarakat Kabupaten Tangerang ini tidak mampu memamnfaatkan peluang meraih titel setelah kalah 1-2 atas Barito Putra pada babak final Divisi Utama PT. Liga Indonesia 2011-2012 di Stadion Manahan, Solo, tadi malam (8/7).
Terakhir kali Persita meraih gelar juara pada tahun 2000 saat sukses menjuarai Divisi I Liga Indonesia dan promosi ke Divisi Utama. Pada tahun 2002, ketika dilatih Benny Dollo, Persita yang saat itu diperkuat bintangnya Ilham Jayakesuma nyaris meraih gelar kompetisi sepakbola Indonesia tertinggi. Di final Pendekar Cisadane menghadapi Petrokimia Putra. Sayang, Persita gagal meraih gelar setelah takluk 2-1.
Setelah itu, meski diperkuat materi yang mumpuni, namun Persita tidak mampu meraih gelar yang diimpikan. Bahkan, saat format kompetisi berganti Indonesia Super League (ISL), pada tahun 2010 Persita harus terdegradasi ke Divisi Utama.
Pada laga yang disaksikan ribuan pasang mata kemarin, kedua tim tetap bermain penuh motivasi untuk menang. Permainan berlangsung dalam tempo cepat. Barito mengambil inisiatif serangan dengan menekan pertahanan Barito melalui umpan-umpan pendeknya. Hasilnya, gol Barito Putra tercipta pada menit 31 melalui Sugeng wahyudi.
Sugeng berhasil melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti ke sudut kanan gawang Persita. Kedudukan pun berubah menjadi 1-0. Persita bukan tanpa perlawanan, mereka tersentak dengan gol tersebut. Namun, serangan Persita yang digalang Leo Veron selalu kandas di pertahanan Barito yang dikomandoi Agustiar Batubara. Hingga turun minum, kedudukan 1-0 masih tetap bertahan.
Di babak kedua, Persita langsung menekan Barito untuk mengejar ketertinggalan. Namun, usaha Maman dan kawan-kawan kerap kandas akibat penyelesian akhir yang terburu-buru. Akibat teralu asyik menyerang, Persita malah kebobolan melalui gol Sackie Teah Dou. Pemain asal Liberia ini mencetak gol di menit 55 untuk merubah kedudukan menjadi 0-2 untuk Barito.
Persita baru mampu memperkecil kedudukan pada menit 71. Ade Jandta berhasil memanfaatkan bola muntah hasil tendangan bebas Christian Carrasco. Sampai peluit panjang dibunyikan tidak ada lagi gol tercipta, skor tetap 2-1 untuk Barito. Trofi Divisi Utama pun berhak dibawa pulang ke kota Banjarmasin.
Barito dan Persita memastikan diri promosi ke Liga Super Indonesia (ISL) musim depan. Diikuti Persepam Pamekasan yang sebelumnya berhasil mengalahkan PSIM Yogyakarta dengan skor skor 1-0 pada laga perebutan juara III di stadion yang sama.
Kebahagiaan Barito dilengkapi dengan keberhasilan Sackie Teah Dou yang menjadi pencetak gol terbanyak dengan 18 gol. Jumlah ini hanya terpaut selisih satu gol lebih banyak dari striker Persita, Carrasco.
Walau harus puas dengan title runer-up, pelatih Persita Ely Idris tetap bangga dengan pencapaian yang dihasilkan oleh anak asuhnya ini. “Kita memang dari awal hanya menargetkan untuk bisa lolos ke ISL, namun ternyata kita punya kans besar untuk bisa juara kenapa tidak diperjuangkan. Namun ternyata di partai final ini kita belum beruntung,” terangnya. (nikko/deddy/jpnn)