Satu Lagi Penembak Wartawan TVRI Diciduk
TANGERANG,SN—Perburuan terhadap pelaku pembunuhan wartawan senior TVRI, Djulie Elfano, kembali membuahkan hasil. Aparat Subdit Resmob Polda Metro Jaya telah menangkap Hendra Yuda, salah satu pelaku penembakan terhadap korban. Dari tersangka, polisi menyita barang bukti berupa sepucuk senjata api jenis revolver rakitan.
“Barang bukti tersebut disita dari rumah kontrakan tersangka di Kramat Jati, Jakarta Timur pada Sabtu (26/5) malam. Selain itu, kita juga menyita 12 butir peluru tajam,” ungkap Kepala Subdit Resmob Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan, kepada wartawan, Minggu (27/5).
Petugas juga menyita satu unit motor Honda Vario yang diduga digunakan tersangka melakukan aksi kejahatannya. Dalam aksinya, Hendra berperan sebagai joki yang membonceng eksekutor.
Saat aksi penembakan terjadi di rumah Djuli, di Jalan Kalimantan, Villa Bintaro, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (17/3) lalu, si pelaku saat itu mencoba merampas motor, namun tak berhasil. Akhirnya, pelaku menembak Djuli hingga tewas.
Beberapa hari sebelumnya, jajaran kepolisian menangkap empat orang pelaku atas nama RN, AN, KR, ditangkap di Sawangan Bogor dan SL di Sukabumi. Dari tangan mereka diamankan dua jenis senjata api rakitan jenis revolver dan delapan butir peluru aktif. “Kami juga sita satu unit motor Satria, satu motor Yamaha MX, dan beberapa kunci letter T. Sebenarnya kunci biasa, cuma ditajamkan ujungnya sehingga bisa digunakan segala jenis kendaraan motor roda dua,” ujar alumni Akpol 1996 ini. “Mereka ini kondang disebut sindikat Lampung,” sambungnya.
Sindikat Lampung ini dikenal bengis dalam beraksi. Mereka selalu membekali diri dengan senjata api rakitan dan tak segan membunuh korban yang melawan. “Kami sudah dapatkan namanya dari teman-temannya yang kami bekuk,” kata perwira kelahiran Februari 1972 ini.
Rupanya, kelompok Lampung ini telah beraksi sebanyak 60 kali di wilayah Jakarta. “Mereka bagi-bagi peran, ada yang disebut joki itu yang naik motor siap kabur, nah satunya disebut pemetik dia yang ambil motor sasaran,” kata alumni Computer Crime, Internal Law Enforcement (ILEA) Bangkok, Thailand ini.
Pemetik ini yang selalu membawa senjata api. “Kalau mereka kepergok sebagai upaya menghalangi massa agar tak dikeroyok. Namun, kalau sudah kepepet mereka tak segan-segan menggunakan senjata itu untuk membunuh,” katanya.
Kelompok yang dibekuk anak buah Herry ini punya penadah di Sukabumi, Jawa Barat berinisial SL. “Mereka beraksi di daerah Jakarta Depok Tangerang dan bekasi. Sehari bisa 10 kali aksi,” kata perwira kelahiran Ambon ini.
Wartawan senior TVRI Djuli Elfano meninggal usai ditembak dua orang perampok ketika berusaha mempertahankan sepada motornya di depan rumah, di Jalan Kalimantan, Villa Bintaro Indah, Blok B4/2A RT 07/011, Ciputat, Tangerang Selatan 17 Maret lalu.
Kejadian berlangsung sekitar pukul 13.30 WIB. Berdasarkan keterangan sementara saksi mata, Kenang Jenaya (anak korban), ayahnya tertembak ketika ingin mempertahankan motor Suzuki Satria FU bernopol B 6481 WEP. Pelaku yang tertangkap tangan ingin mencuri lalu melepaskan satu tembakan ke arah ketiak kiri hingga ke dada. “Kami yakin dalam beberapa hari lagi akan tertangkap,” tegas Herry. (rdl/jpnn)