Plafon Gedung DPRD Ambruk
SERANG, SNOL Keheningan di salah satu lorong gedung DPRD Banten pecah. Sebagian plafon di “jalan kecil” itu, persis di depan ruang Badan Anggaran (Bangar), ambruk. Kontan, lorong pun menjadi berantakan. Bahkan sempat mengganggu aktivitas pegawai sekretariat dan anggota dewan.
“Saya kaget. Saya pikir suara apa. Ternyata suara plafon yang jatuh,” kata Muhammad Arif, sahabat salah seorang anggota dewan.
Menurut Arif, plafon ambruk sekitar pukul 14.00, Kamis (19/4). Ketika itu dia sedang berjalan menuju salah satu ruang alat kelengkapan dewan. Suara bruk yang cukup kencang membuat Arif terperanjat. Saat tahu kalau suara itu berasal dari plafon yang jatuh, Arif mengaku tidak habis pikir.
“Saya heran, masa gedung megah seperti ini tidak terurus. Plafon yang sudah diketahui rusak dibiarkan sampai ambruk,” kata Arif terheran-heran. “Sekretariat dewan harus lebih cepat merespon kerusakan-kerusakan gedung. Jangan menunggu rusak parah,” pintanya.
Ketua Harian Bangar DPRD Banten Media Warman yang dikonfirmasi mengaku belum tahu peristiwa plafon ambruk. Meski demikian, kata Media, dirinya sering menerima keluhan masyarakat terkait kerusakan gedung dewan, seperti plafon bocor dan toilet rusak.
Menurutnya, sekretariat dewan seharusnya segera memperbaiki kerusakan gedung. Sebab, setiap tahun ada alokasi anggaran untuk itu. “Saya sudah berulang kali meminta sekretariat untuk memperbaiki plafon dan toilet yang rusak,” akunya.
Ketua Komisi I DPRD Banten HM Sukira dihubungi terpisah mengatakan, akan segera memanggil bagian perlengkapan di bagian umum sekretariat dewan. “Kita ingin tahu program kegiatan pemiliharaan gedung. Kalau memang anggaran pemeliharaan kurang, kami akan mengusulkan penambahan di APBD Perubahan 2012 dan APBD 2013,” kata Sukira.(eman/fahmi)