Virus Singapura Masuk Serang
CIPOCOK JAYA, SNOL Virus Singapura sudah mulai memasuki Kota Serang. Penyakit yang disebabkan enterovirus 71 dan pada umumnya menyerang anak-anak ini sudah menjangkit anak-anak di Perumahan Gria Permata Asri (GPA), Kelurahan Dalung, Kota Serang.
Selain menjangkit anak-anak di Perumahan GPA, virus tersebut juga menyerang anak-anak di sekitar perumahan itu. Kemunculan penyakit itu pun kontan membuat warga menjadi resah.
Salah seorang warga GPA yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan virus Singapura menjangkiti salah seorang anaknya.Gejala penyakit itu berupa bintik merah yang menyerang tangan, kaki, mulut dan pantat anaknya. Mulanya, ia mengira anaknya terkena penyakit cacar.
“Awalnya saya kira cacar, tetapi tetangga yang anaknya mengalami sakit serupa memberitahu kalau penyakit yang menyerang anaknya adalah virus Singapura,” kata warga itu seraya menyatakan, tetangganya mengetahui penyakit itu setelah memeriksakan anaknya ke dokter.
Ia menceritakan, anaknya terkena virus singapura sejak hari Senin lalu. Ia menduga, anaknya tertular virus dari anak lainnya. Karena bintik-bintik merah timbul setelah ia pulang dari salah satu tempat penitipan anak di Kota Serang. Berdasarkan informasi yang diterimanya dari pihak penitipan anak, sebelumnya sudah ada empat anak yang tertular virus Singapura.
“Kata pihak penitipan anak, ada satu anak yang terkena virus singapura. Anak tersebut langsung dipulangkan ke orang tuanya karena takut menyebar. Tapi ternyata, virusnya sudah menyebar duluan. Saya tidak membawa anak saya ke puskesmas atau dokter, saya obati sendiri dengan anti virus dan obat lainnya,” ujarnya menjelaskan.
Terpisah, Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian Penyakit dan Surveilans Bidang Pencegahan, Pemberantasan Penyakit, dan Penyehatan Lingkungan (P3L), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang, Muhammad Ikbal menuturkan, informasi tentang adanya virus singapura yang menyerang warga Kota Serang belum diterimanya. Jika benar ada, keberadaan virus tersebut merupakan kejadian baru di Kota Serang.
Menurut Ikbal, gejala virus Singapura sama dengan virus lainnya, yakni demam, filek dan sakit tenggorokan. Yang membedakan anak yang terkena virus singapura timbul bintik merah. Virus Singapura tidak berbahaya dan tidak mematikan, penderitanya akan sembuh sendiri. Akan tetapi, jika panasnya melebihi 39 derajat dan komplikasi, maka penderita harus berobat jalan. “Virus ini bisa menular lewat bersin, air liur dan kontak langsung,” ujar Ikbal.
Sementara itu, Sekretaris Dinkes Kota Serang, Toyalis menambahkan, pihaknya belum menerima laporan dari puskesmas setempat. Ia akan secepatnya datang ke lokasi yang terkena virus Singapura. “Saya akan memerintahkan Seksi Surveilans turun langsung ke warga, dan melakukan upaya pencegahan agar tidak menular lebih luas lagi,” tambahnya.(app/bnn)