840 Nelayan Pandeglang Direlokasi

PANDEGLANG, SN Sebanyak 840 rumah nelayan di Kampung Pelelangan, Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang akan direlokasi ke Kampung Ubul Tanjung menyusul akan dibangunnya Balai Perikanan Provinsi Banten di lokasi tersebut.
“Relokasi rumah akan segera dilakukan,”kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten, Suyitno di sela-sela mendampingi Wakil Gubernur Banten, Rano Karno saat melakukan kunjungan kerja di lokasi lokasi itu, Jumat (16/3).
Lahan Balai Pelabuhan Perikanan yang ditempati pemukiman nelayan dan masyarakat lainnya seluas 5,4 hektar. Akibatnya, lokasi Balai Pelabuhan menjadi kumuh sehingga rencana perluasan lahan pelabuhan terus mengalami hambatan. Perluasan antara lain untuk pembangunan pabrik es, perluasan SPBU, pelelangan ikan dan infrastuktur pelabuhan lainnya.
Suyitno menceritakan, rencana relokasi rumah nelayan sudah berlangsung sejak tahun 2000. Namun menemui kendala dari nelayan dan masyarakat. Mereka yang memiliki rumah permanen meminta ganti rugi bangunan. Semula jumlah rumah yang akan direlokasi mencapai 470 rumah, namun belakangan data jumlah rumah bertambah menjadi 840 buah.
“Saat ini, para nelayan sudah bersedia direlokasi ke tempat yang lebih layak. Pada tahun 2010 lalu ada 11 rumah nelayan sudah direlokasi,” tuturnya.
Lahan yang sudah dibebaskan Pemprov Banten untuk relokasi pemukiman nelayan, berada di Kampung Umbul Tanjung seluas 2,8 hektar dengan jarak 300 meter dari Balai Pelabuhan Perikanan.
“Jadi 840 rumah yang menempati rumah bersama 11 rumah yang sudah dulu direlokasi di Kampung Umbul Tanjung itu. Hanya saja, saat ini, kami masih mempersiapkan relokasinya, dan direncanakan relokasi bisa dilakukan tahun depan,”ucapnya.
Biaya pembangunan rumah sepenuhnya ditanggung pemerintah dengan konsep pembangunan rumahnya semi permanen. Setiap bangunan rumah membutuhkan anggaran berkisar Rp 10 hingga Rp 15 juta. “Secara keseluruhan anggaran pembangunan rumahnya sedang kami bahas. Untuk perluasan pelabuhanya juga saat ini kami tengah mengusulkan anggaran ke Kementerian Kelautan Rp 100 miliar,” terangnya.
Wakil Gubernur Banten, Rano Karno menegaskan, 840 rumah nelayan pada tahun 2013 harus sudah direlokasi agar rencana pelabuhan pada akhir tahun ini bisa dimulai.
“Relokasi rumah nelayan ini tidak akan menghilangkan mata pencaharian para nelayan, malah sebaliknya untuk meningkatkan kehidupan nelayan. Maka tahun depan mau tidak mau nelayan harus direlokasi,”kata Rano.
Rano juga meminta kepada nelayan untuk bersedia dilakukan relokasi. “Jangan sampai ada yang menolak, saya tidak ingin kondisi pelabuhan perikanan ini masih kumuh seperti kunjungan saya pada tahun 80-an. Kalau bisa, sebelum perayaan HUT Banten tahun depan, semuanya harus sudah direlokasi,”pintanya.
Aisyah salah seorang istri nelayan yang memiliki rumah di atas Balai Pelabuhan Perikanan mengatakan, dirinya bersama warga lainnya bersedia dipindahkan, asalkan bangunan rumahnya disediakan. “Silahkan pemerintah bangun dulu rumahnya,”katanya.(eman/made)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.