TPA Jatiwaringin Dipasok Rp 4,7 M
CIKUPA,SN Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Desa Jatiwaringin Kecamatan Mauk, kembali mendapat suntikan dana revitalisasi sebesar Rp4,7 miliar. Tahun sebelumnya TPA itu juga mendapat Rp1 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)
Kepala Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kabupaten Tangerang, Agus Suryana, mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang terus membenahi kondisi TPA Jatiwaringin yang kondisinya saat ini masih semrawut. Pembenahan dilakukan melalui program revitalisasi TPA Jatiwaringin.
“Tahun ini kami menganggarkan Rp4,7 miliar dari APBD 2012 untuk revitalisasi TPA tersebut,” kata Agus kepada Satelit News, Selasa (13/3).
Anggaran sebesar itu digunakan untuk penataan sampah, penambaha sanitary landfill, cut and fill dan pemasangan bronjong atau tembok pembatas sampah. Bronjong dimaksudkan agar sampah dilokalisir sehingga tidak berserakan di luar lahan TPA. Sampai saat ini sampah masih berserakan dan berantakan hingga ke sawah dan jalan sekitarnya.
Diperkirakan revitalisasi mulai berjalan pada akhir bulan ini karena proses lelang sudah selesai beberapa waktu lalu. “Masa pengerjaan revitalisasi selama enam bulan. Mudah-mudahan semua berjalan lancar dan tepat waktu,” imbuh Ketua Pengda Tarung Derajat Banten ini.
Tahun ini juga DKPP menganggarkan dana Rp1,4 miliar untuk pengadaan 4 unit dum truk. Saat ini DKPP baru memiliki 111 dum truk. Idealnya Kabupaten Tangerang memiliki 330 dun truk. Penambahan ini juga untuk peremajaan dum truk. Tahun lalu pihaknya juga menganggarkan Rp4 miliar unruk pengadaan alat berat berupa beko dan sofel.
Berdasarkan Desain Enginering Detail (DED), revitalisasi TPA Jatiwaringin membutuhkan Rp35 miliar. Namun Pemkab Tangerang tidak bisa menganggarkan dana sekaligus. Akhirnya anggaran dilakukan secara bertahap. Tahun lalu DKPP juga sudah anggarkan sebesar Rp1 miliar untuk revitalisasi berupa pemagaran kantor pengelolaan TPA dan Sanitary Lanfill.
Salahsatu pelaksana TPA Jatiwaringin, Yanto, mengatakan hingga saat ini aktivitas pembuangan sampah masih berlangsung. Namun untuk aktivitas pemulung di TPA tidak banyak karena pemulung tengah berganti profesi menjadi petani. “Sekarang masuk musim tanam, jadi pemulung agak sepi,” pungkasnya. (fajar aditya/jarkasih)