Beli Bensin Pakai Voucher Dinilai Ribet

TANGERANG,SNOL Pemerintah melalui Kementerian ESDM punya rencana baru untuk mengendalikan konsumsi BBM, yaitu dengan melarang membeli bensin menggunakan uang tunai. Nantinya, proses pembelian bahan bakar tersebut harus memakai voucher isi ulang, guna menghindari proses penyelundupan.
Meski sosialisasi belum serentak dilakukan, namun, nyatanya wacana ini tidak direspon baik oleh beberapa pengusaha SPBU yang ada di Kota Tangerang. Mereka menilai, proses pembelian bensin dengan menggunakan voucher isi ulang ini akan semakin merepotkan masyarakat. “Inikan baru wacana. Dan memang belum ada sosialisasi resminya di kita. Cuma kalau sampai itu terjadi, pasti akan sangat merepotkan,” tutur Ahmad Kosasih selaku pengelola SPBU Cikokol, Senin (23/9).
Menurut Kosasih, butuh perencanaan yang matang dari pemerintah agar penerapan sistem baru ini bisa berjalan sempurna. “Kalau memang rencananya untuk menghindari penyelundupan, saya sih setuju saja. Asalkan harus matang dulu konsepnya. Dan sosialisasi harus dilakukan dari jauh-jauh hari,” terangnya.
Senada dengan Kosasih, Wisnu pengelola SPBU Royal juga menganggap jika proses isi ulang ini akan membingungkan para pembeli. Selain itu, penggunaan kartu yang rencananya akan menyerupai E-Toll malah akan menghamburkan uang negara.
“Harusnya ada hitung-hitungan dulu. Antara kerugian negara atas tindakan penyeludupan dengan anggaran yang disiapkan untuk pembuatan kartu isi ulang tersebut. yang paling penting di sini adalah pengawasan. Jangan sampai ada celah sedikitpun. Walaupun para pembeli membeli bensin dengan uang tunai,” tukasnya.
Rencana pemerintah dan Pertamina ini ditanggapi beragam oleh masyarakat. Namun, kebanyakan dari mereka bahkan belum mengetahui rencana tersebut. Agus (33), salah satu pembeli BBM non subsidi di SPBU di daerah Cikokol mengatakan, dirinya belum mengetahui rencana tersebut. Tetapi, jika memang benar itu akan dilakukan, dirinya mengaku kurang setuju.
“Janganlah, nanti malah ribet. Kalau mau enggak ada penyelundupan ya pengawasan harus diperketat,” katanya. Agus menambahkan, jika pembelian Premium jenis Bensin dengan menggunakan uang tunai jauh lebih mudah. Dibandingkan jika harus mengisi voucher dulu. “Kan enak kalau pakai uang tunai. Beli bisa langsung bayar,” ujarnya. (kiki/made)

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *