Siswa Sudah Belajar Normal, Guru Masih Khawatirkan Asap Pabrik
Kamis (12/4), sekitar jam 11.00 siang, belasan siswa SDN Uwung Jaya, Kelurahan Uwung Jaya, Kecamatan Cobodas nampak bermain di pekarangan sekolah. Mereka nampak sudah tidak terganggu dengan aroma wangi menyengat yang berasal dari asap pabrik yang sebelumnya sempat membuat mereka mual dan muntah. Apakah ancaman asap itu sudah tiada?
Subhan (8), siswa kelas 5 SDN Uwung Jaya nampak ceria mengayunkan kakinya ke arah bola saat jam istirahat sekolah, di lokasi belajar mengajar yang dikelilingi pabrik, baik sisi kanan, kiri maupun belakang tersebut.
Saat itu, warga RT12 Uwung Jaya itu, sudah tidak ada lagi merasakan gangguan asap pabrik yang ada di sisi kanan sekolah tersebut. Tidak seperti Senin (9/4), lalu, mana kala asap pabrik menebarkan aroma harum, namun tak nyaman yang membuat dirinya sesak nafas, mual dan muntah. “Iya sudah dua hari ini tidak ada bau itu lagi,” katanya kepada wartawan.
Hilangnya bebauan yang menyebabkan sesak nafas, mual dan muntah itu benar adanya. Sekitar 13 guru wanita yang ditemui wartawan di ruangan dewan guru pun membenarkan bahwa asap tidak lagi keluar dari cerobong pabrik milik PT Gosyen Pacific yang berada di sisi kanan sekolah tersebut.
Bahkan, sejak kejadian yang menelan belasan korban sesak nafas tersebut, sudah tidak ada lagi kegiatan dari dalam pabrik yang menimbulkan asap dari cerobong asap pabrik dimaksud. “Sudah tidak ada asap lagi. Terakhir kami lihat Senin (9/4) lalu itu. Yang membuat guru dan siswa sesak nafas,” kata Reta, guru kelas SDN Uwung Jaya.
Reta yang juga jadi salah satu korban asap berbau permen karet yang menyengat di pernafasan itu juga menuturkan, memang sejak peristiwa keracunan itu, pihak sekolah RT/RW, pihak perusahaan, dan juga sejumlah warga langsung melakukan pertemuan. Hasilnya, disepakati bahwa kedepan jangan sampai ada lagi asap serupa dari pabrik tersebut. “Alhamdulilah, kegiatan belajar sudah tidak terganggu,” jelasnya.
Lantas, apakah dewan guru sudah tenang dengan kondisi dua hari belakangan itu? Tidak sergah Reta. Masih ada sedikit kekhawatiran dari pihak sekolah kalau-kalau asap itu datang lagi dan menimbulkan kejadian serupa di masa mendatang. Makanya, dia berharap, ada pengawasan dan juga keseriusan dari pihak pabrik manapun yang ada di kanan, kiri maupun belakang sekolah yang dibangun sejak 2007 tersebut, agar tidak ada lagi korban jiwa. “Kalau khawatir tentunya ada. Apalagi, sekolah ini dikelilingi pabrik,” singkatnya.
Sebelumnya, peristiwa keracunan asap pabrik berbau harum menimpa lebih dari 11 siswa SDN Uwung Jaya, di Jl. Dipatiukur, Kelurahan Uwung Jaya, Kecamatan Cibodas, Senin (9/4). Akibatnya, puluhan siswa ini mengalami mual dan pusing karena asap bermuatan limbah pabrik tersebut.(pane)