Ekstrakurikuler berkuda ternyata buka hanya dimiliki sekolah yayasan luar negeri saja? Terletak di Lengkong Gudang Timur, Kota Tangerang Selatan tepatnya di Sekolah Islam Sinar Cendikia, anak muridnya sudah bisa leluasa bermain dengan 24 kuda impor maupun lokal sebagai kegiatan ekskulnya.
Nikita (11) tampak asik dengan kuda lokal berwarna coklat pekat. Didampingi seorang pendamping, gadis kecil berambut panjang itu tidak takut menunggangi kuda yang sangat tinggi untuk ukuran tubuhnya yang hanya satu meter lebih. Tidak hanya Nikita, ada pula beberapa temannya yang memang kebagian jadwal menjalani ekskul berkuda di sekolahnya.
Menurut Kusuma Dewi, Kepala Sekolah Sinar Cendikia, Lengkong Gudang Timur, Tangsel, adanya ekskul berkuda ini diawali dengan hobi si pemilik sekolah yang mempunyai puluhan kuda jenis impor maupun lokal. “Awalnya, di belakang sekolah ada lahan lebih. Karena pemilik sekolah ini gemar berkuda dan memiliki 24 macam kuda impor ataupun lokal, akhirnya diputuskan kenapa tidak mengenalkannya kepada siswa,” ujar wanita yang akrab disapa Dewi itu.
Khusus untuk siswa SD hanya boleh menunggangi kuda dengan didampingi pelatih. Itupun, hanya sebatas pengenalan. Ekskul favorit ini dilakukan satu kali dalam seminggu dan memakan waktu sekitar satu jam saja. Pembelajarannya berupa praktek mulai dari pengenalan kuda, melakukan pendekatan terhadap kuda dan teknik cara berkuda dengan baik.
“Tidak hanya sekedar berlatih, ekstrakulikuler ini akan dijadikan nilai pengembangan diri. Ini menjadi nilai tambah mereka saat pembagian rapor,” terang Dewi.
Munaji Nasu’an, mantan atlit berkuda nasional turut andil dalam melatih siswa SD, SMP, hingga SMA disekolah tersebut dalam berkuda. Dia menyebut, peralatan lengkap untuk penunggang antara seperti standard safety helmet (helm), sepatu tunggang atau boot dipinjamkan dari sekolah. Begitu juga dengan sadel kuda. “Para siswa selalu kami dampingi dalam berlatih,” ujarnya.
Menurut Munaji, kegiatan berkuda ini bisa membantu siswa untuk membangun karakter positif, anak tumbuh menjadi seorang yang mandiri, berani, percaya diri dan menambah daya konsentrasi siswa. “Sehingga dengan menunggangi kuda dan berada di atas pelana yang tinggi, secara tidak langsung membuat anak menjadi lebih berani melakukan berbagai hal,” ujarnya. (pramita/jarkasih)