SERANG, SNOL Dinas Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Serang, menemukan gula rafinasi bebas di sejumlah toko di Pasar Lama Kota Serang. Kepala Disperndagkop Kota Serang. Odjat Sukardjat, mengatakan, gula rafinasi itu merupakan gula yang dilarang dijual dipasar bebas.
“Itu diperuntukan untuk home industri. Tapi untuk home industri gula rafinasi juga tidak baik untuk dikomsumsi, karena rafinasi adalah gula murni yang belum diolah sehingga belum amam untuk dikonsumsi,” kata Odjat, kepada wartawan, Rabu (8/8).
Odjat mengungkapkan, dari hasil rzia yang dilakukan petugas Disperindagkop bersama petugas lain, menemukan dua toko yang menjual gula rafinasi dengan total mencapai 1,5 ton, di pasar lama Kota Serang. “Kami sudah melakukan teguran kepada pemilik toko agar tidak menjual kembali gula itu karena gula itu dilarang untuk diperjual belikan. Kami juga menghimbau kepada masyarakat untuk lebih hati-hati dalam membeli gula pasir di sejumlah pasar di Kota Serang,” ujarnya.
Gula rafinasi tidak boleh diperjual belikan oleh pedagang yang tidak mempunyai izin distributor gula rafinasi. Sebab, gula rafinasi hanya diperbolehkan untuk kebutuhan industri bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
”Hanya saja, warga akan sulit membedakan gula rafinasi dan gula yang sudah aman dikonsumsi. Bentuknya hampir sama, bahkan gula rafinasi lebih mengkristal. Kami juga sudah menanyakan kepada pemilik toko tentang izin perjualannya, ternyata tidak memiliki izin,” tegasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Seksi (Kasi) Informasi dan Perlindungan Konsumen Bidang Perdagangan Disperindagkop Kota Serang, Sri Herlina mengatakan, jika tiga kali teguran tidak dipedulikan oleh pedagang, maka Disperindagkop menempuh jalur hukum.
”Gula rafinasi merupakan gula murni dan tidak boleh dikonsumsi secara langsung tanpa ada pengolahan. Kalau untuk kue atau kegiatan industri boleh, tapi jika langsung kadar gulanya sangat tinggi,” kata Sri.
Sri menambahkan, pedagang memang diuntungkan apabila menjual gula rafinasi. Bisanya harga gula itu lebih murah. “Untuk memberantas peredaran perdagangan gula itu, kami membutuhkan kendaraan pengawasan, sehingga bila ada makanan yang mengandung zat berbahaya, atau yang timbangannnya kurang, bisa langsung diketahui,” ujarnya.
Di daerah berbeda, Pemkab Serang melayangkan surat intruski ke sejumlah perusahaan penyuplai kebutuhan pokok di wilayah setempat agar stok kebutuhan pokok menjelang lebaran tahun ini aman.
Wakil Bupati, Ratu Tatu Chasanah mengatakan, surat intruksi tersebut sebagai bentuk desakan pemerintah kepada sejumlah perusahaan penyuplai kebutuhan pokok. ”Surat itu kami layangkan diantaranya perusahaan ayam, daging, telur dan gula yang ada di wilayah kabupaten serang, kami meminta perusahaan agar mereka memprioritaskan suplay untuk di Kabupaten Serang,” kata Tatu. (bagas/eman)
Aduh, Gula Rafinasi Dijual Bebas

