Rano Tolak Keluarga Kuat di Banten

SERANG, SNOL Calon petahana Rano Karno menginginkan pendampingnya dari kalangan birokrat. Jika akhirnya keinginan Rano didukung parpol koalisi maka bakal menutup kandidat lain di luar birokrat.

Jika birokrat yang ingin dipilih Rano berasal dari nama-nama yang sudah dipanggil ke rumah dinas maka akan muncul nama Sekda Banten Ranta Soeharta dan mantan Plt Sekda Banten Asmu dji HW.

“Diharapkan dari kalangan birokrasi, dan tak melulu harus dari keluarga yang memiliki pengaruh kuat di Banten,” kata Rano, saat disinggung siapa calon wakilnya kepada wartawan di sela acara Sekolah Partai Calon Kepala Daerah PDIP, Selasa (6/8).

Rano mengaku sudah hampir dipastikan sebagai cagub yang bakal diusung PDIP dan parpol koalisi lainnya. Hanya, sampai kemarin Rano belum mendapatkan kepastian siapa sosok yang akan mendampinginya pada Pilgub Banten 15 Februari 2017.

“Kriteria yang bisa kerja. Kalau boleh saya minta adalah birokrat, karena kita memang sedang pembinaan total,” ucapnya

Rano mengaku dirinya memang sudah mengusulkan sejumlah nama birokrat yang pantas menjadi calon wakil gubernur. Namun dia menolak menyebutkan siapa saja nama nya.

“Anda tak mempertimbangkan calon wakil gubernur dari keluarga kuat di Banten?,” tanya wartawan. “Tidak,” jawab Rano singkat.

Ketua DPD PDIP Banten HM Sukira mengatakan, saat ini pihaknya masih menggodok lima nama calon yang akan mendampingi Rano.

“Karena PDIP tidak bisa nyalon sendiri, harus ada partai lain yang bergabung atau berkoalisi untuk menambah syarat kursi. Dan itu diharapkan bisa dari kandidat calon wakil gubernur, yang punya potensi untuk mendulang suara di Pilkada 2017 nanti,” ujar Sukira saat dikonfirmasi di Serang.

Sekda Banten Ranta Soeharta enggan mengomentari seputar peluang dirinya mendampingi Rano di pilgub nanti. Ranta juga tidak mau menjawab lebih jauh seputar sekolah kader yang digelar oleh PDIP.

“Sekolah partai itu kan buat calon dari PDIP. Nah sekarang calon dari PDIP siapa? Pak Rano kan? Jadi yang sudah fiks dan harus ikut sekolah partai itu kan baru Pak Rano,” ujar Ranta ditemui di Pendopo Gubernur Banten, KP3B, kemarin.

Ketika ditanya soal kemungkinan bakal diperintah untuk mengikuti sekolah partai PDP, Ranta lagi-lagi menghindari. “Enggak mau komentar saya. Jangan berandai andai, hati-hati. Sudah, jangan tanya itu lagi yah,” kata Ranta seraya meninggalkan kerumunan awak media.(mg10/rus/aep/gatot/bnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.