Operasi Pasar Redam Harga Beras
TANGERANG, SNOL—Operasi pasar yang digelar pemerintah rupanya cukup menolong menjinakkan harga beras. Hal itu ditandai dengan turunnya harga beras antara Rp 500-Rp 1000Kondisi itu setidaknya sudah terlihat di Pasar Anyar, Kecamatan Tangerang. Salah seorang pemilik toko beras, Alyawati (50) mengatakan, operasi beras yang dilakukan pemerintah cukup ampuh mempengaruhi harga beras.
Ditambahkannya, saat ini pasokan beras di Cipinang, Jakarta Timur walaupun belum banyak tetapi bisa dikatakan normal. Hal tersebut membuat harganya menurun dari ketika beras dalam keadaan langka.
Dilanjutkan Alya, penurunan yang terjadi memang tidak sampai kepada titik harga yang ditetapkan pemerintah dalam operasi pasar yaitu Rp 7.400. Namun demikian, harganya makin menurun. “Sudah ada penurunan walaupun sedikit berkisar 500 sampai dengan 1000,”kata Alya.
Hal yang sama diungkapkan Sandra, pemilik toko di Pasar Lama. Dia mengatakan, pasokan beras tidak mengalami masalah. Selain itu, juga terjadi penurunan harga beras yang berasal dari agen di Cipinang.
Terkait dengan penaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Sandra mengatakan, sampai saat ini tidak mempengaruhi harga beras yang dibelinya dari agen. “Ada penurunan harga 500-1000, stok tidak ada masalah, kalau untuk kenaikan BBM tidak ada pengaruhnya dengan harga beras,”ujar Sandra.
Sebelumnya, Asisten Daerah Bidang Pemerintahan, Saeful Rohman mengatakan, naiknya harga beras hanya terjadi sesaat saja. Ini lantaran mulai bulan Maret, di Provinsi Jawa Barat dan Banten mulai terjadi panen raya sehingga diperkirakan harga beras akan kembali normal. “Selain itu, saat ini Bulog juga mulai mengurangi jatah beras untuk diberikan kepada agen atau pedagang besar. Sebab, untuk mendapatkan beras dari Bulog dikenakan syarat tertentu, makanya jadi naik harganya” katanya beberapa waktu lalu.
Mantan Kadis Infokom ini pun menjamin, tidak ada upaya penimbunan yang dilakukan oleh pedagang. Sebab, akan terlalu beresiko tinggi jika menyimpan stok beras secara berlebih. “Ada tujuh titik yang kami sidak, bisa dipastikan tidak ada penimbunan, Sebab terlalu beresiko jika menimbun. Mereka hanya menyetok untuk kebutuhan satu bulan saja,” terangnya. (mg28/made)