Kena Ledakan Balon Gas, Dua Mahasiswa Unis Tangerang Dioperasi
TANGERANG,SNOL—Dua hari setelah terkena ledakan balon saat Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek), Dika Miftahurrohman (Dika) dan Choirunnas (Anas), mahasiswa Universitas Islam Syekh Yusuf menjalani operasi di RS Usada Insani, Senin (15/9). Dua korban lainnya, Asep dan Tery sudah kembali masuk kuliah.
Kemarin siang, Dika dan Anas menjalani operasi secara bersamaan. Wajah dan tubuh keduanya dibersihkan dari luka akibat ledakan. Saat ditemui, Dika mengaku kondisinya agak membaik. Menurut mahasiswa semester 5 jurusan Administrasi Negara itu, saat kejadian wajahnya mengalami luka bakar dan berwarna hitam. Tangannya juga terpaksa harus dibungkus oleh plastik. Banyak kerabat yang tidak mengenalinya saat pertama melihat Dika di rumah sakit.
“Alhamdulillah setelah dioperasi luka bakarnya dapat dibersihkan. Tidak lagi terlihat noda hitam di wajah. Tangannya juga tidak lagi dibungkus dengan plastik dan diganti dengan perban. Bentuk wajahnya sudah bisa dikenali, tapi masih ada bau gosong sedikit dan bibir yang kering,” katanya lirih. Pria yang juga aktif sebagai pengurus BEM FISIP Unis Tangerang itu menjelaskan dia masuk ke dalam ruangan kamar operasi sekitar pukul 08.00 WIB. Setelah setengah jam menunggu, operasi dimulai. Saat dioperasi dia hanya setengah sadar dan merasakan seperti ditusuk-tusuk jarum. Dia keluar dari kamar operasi sekitar pukul 11.30 WIB dan kembali ke kamarnya.
“Kalau kata dokter sih lukanya ini bisa sembuh selama satu bulan. Mudah-mudahan bisa cepat dan segera sembuh,” ucapnya. Ungkapan yang sama juga dinyatakan oleh korban luka bakar lainnya, Anas. Mahasiswa semester 3 jurusan Teknik itu mengaku lebih baik setelah dilakukan operasi. Sebelumnya luka bakar menyelimuti seluruh wajah, tangan dan badannya. Tetapi pasca operasi luka bakar di wajahnya dapat dibersihkan.
“Ya lebih enak setelah dilakukan pembersihan. Semoga saja hasilnya nanti seperti yang dulu,” harapnya.
Peristiwa ledakan balon gas yang menimpa kedua mahasiswa itu mengundang simpati rekan-rekannya. Di ruang tunggu pasien terlihat kerabat korban dari mahasiswa UNIS Tangerang sedang menunggu untuk menjenguk. Mereka memberikan support dan dukungan agar kedua temannya tersebut bisa lebih sabar dan tabah menghadapi musibah yang menimpa.
Pelaksana tugas Presiden Mahasiswa UNIS Tangerang, Angga mengatakan dia sangat bersyukur kedua korban kondisinya sudah membaik dari sebelumnya. Dia sengaja datang bersama teman-temannya untuk memberikan dukungan kepada para korban. “Alhamdulillah sudah membaik, rencananya kita baru besok mengadakan evaluasi dengan pak Rektor,” katanya.
Pada malam harinya, puluhan mahasiswa Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang menggelar doa bersama untuk kesembuhan dua korban luka bakar karena ledakan balon. Mereka menggelar doa bersama di lorong gedung A lantai 5 Kampus UNIS Tangerang. Doa dipimpin langsung oleh Ketua Prodi Ilmu Administrasi Negara, Nanan Sujana.
Salah satu mahasiswa, Irwanto mengatakan doa bersama ini digelar untuk mendoakan kedua korban yang saat ini masih dirawat dirumah sakit. Dia mengajak kepada seluruh mahasiswa termasuk mahasiswa baru untuk sama-sama memberikan doa agar korban dapat diberikan kesembuhan.
“Ya ini sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas kepada teman kami yang sedang terkena musibah. Doa bersama ini juga dimaksudkan agar kita yang masih diberikan kesehatan tetap dijaga oleh Allah SWT,” katanya.
Wakil Rektor I, Ruhiyat Taufik mengatakan peristiwa tersebut terjadi karena adanya human error. Saat itu, peserta maupun panitia sudah masuk ke dalam Aula yang ada di lantai 6. Tetapi korban justru sedang berfoto-foto di tengah balon gas hingga akhirnya terkena ledakan.
“Ya kita anggap ini sebuah musibah dan menurut saya ini murni kecelakaan. Sementara ini sampai dengan operasi biaya yang timbul ditanggung seluruhnya oleh pihak kampus. Untuk selanjutnya nanti akan kita bicarakan dulu dengan jajaran. Rencanya rapat evaluasi mau digelar besok,” jelasnya. Dia berharap korban bisa cepat sembuh dan tidak memikirkan kuliah. Pihak kampus sudah memberikan dispensasi dan menjadi pertimbangan kuliahnya.
Dekan FISIP UNIS Tangerang, Yusmedi Yusuf mengatakan mendapatkan informasi mahasiswanya menjadi korban ledakan balon gas, Minggu (14/9). Dia berharap, tahun depan tak ada lagi balon gas karena akan menjadi trauma. (uis/gatot)