WWF Indonesia Minta Pemkab Tangerang Tetapkan Status Siaga Kera
JAMBE,SNOL Peristiwa teror seekor kera kepada warga di warga Desa Taban dan Ancol Pasir, Jambe, Kabupaten Tangerang mendapatkan perhatian dari World Wildlife Fund (WWF) Indonesia.
Organisasi yang fokus pada konservasi alam dan kehidupan liar itu meminta pemerintah Kabupaten Tangerang menerapkan status siaga kera. Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar menduga kera tersebut berasal dari Hutan Solear.
Communication & Awareness Officer WWF Indonesia, Intan Agisti membeberkan, kera bukanlah hewan agresif. Hewan mamalia ini sangat jarang menyerang manusia kecuali ada faktor-faktor tertentu sebagai pemicu.
“Biasanya kera menyerang karena mempertahankan sumber pakan dan teritorinya. Tetapi mungkin juga karena faktor lain, yang perlu dikaji lagi oleh dinas terkait,” ujar Intan.
Selain itu menurut Intan, Dinas Kesehatan juga perlu melakukan antisipasi rabies berupa pemberian vaksin kepada warga yang ada di sekitar lokasi penyerangan. Pasalnya bisa jadi monyet itu mmbawa bibit penyakit bagi korban.
“Saya sarankan juga agar warga memakai lengan panjang yang aman untuk menghindari serangan,” ujarnya.
Selain itu, karena jumlah korban relatif banyak maka pihaknya menyarankan agar pemerintah setempat menentukan daerah siaga.
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan telah memerintahkan Dinas Kesehatan dan Dinas Peternakan segera turun menyelesaikan masalah tersebut. Zaki menduga kera penyerang warga adalah monyet liar yang berasal dari hutan keramat Solear.
“Kami menduga karena over populasi di Hutan Solear maka monyet-monyet tersebut berkeliaran kemana-mana,” ujarnya.
Hingga kemarin, kera berekor panjang itu belum berhasil ditangkap. Tim gabungan dari aparat kecamatan, Polsek dan Koramil Jambe masih mencari metode terbaik untuk menemukan hewan lincah tersebut.
Berdasar catatan Dias Kesehatan Kabupaten Tangerang, kera berbadan besar itu sudah menggigit 11 warga di dua desa yakni Desa Taban dan Desa Pasir Ancol. Dinkes juga telah melakukan vaksinasi anti rabies kepada pra korban.(hendra/gatot/satelitnews)