Korban Sodomi Lebih dari 18 Anak
CIPUTAT,SNOL Hingga saat ini jumlah korban sodomi yang dilakukan MI (21), seorang karyawan swasta di Kampung Cirendeu Ilir, Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur berjumlah 18 anak. Namun kemungkinan jumlah korban perbuatan bejat pria tersebut bisa bertambah karena diduga masih ada anak yang belum berani melapor.
Ketua RW setempat Kasmidi (52) walaupun sebelumnya dirinya tidak percaya akan perbuatan yang dilakukan MI mengingat pelaku merupakan tipe pendiam namun dirinya berkeyakinan jumlah korban sodomi tersebut masih banyak yang belum melapor.
“Saya kaget, pas MI ngomong kesaya, baru saya percaya kalau MI melakukan sodomi kepada anak-anak dibawah umur, dan jumlah korbanya banyak”ungkapnya.
Sementara itu hasil penyelidikan Polres Jakarta Selatan (Jaksel) Pelaku tindak pelecehan seksual atau sodomi terhadap 18 anak dibawah umur, memiliki kelainan seksual. Hal ini disampaikan Kasubag Humas Polres Jaksel Kompol Aswin , Selasa (11/2). “Saat dimintai keterangan, MI (21) mengaku sangat menyukai anak kecil khususnya laki-laki, pelaku kalau liat anak kecil laki-laki langsung gairahnya naik,”ungkap Aswin.
Aswin menjelaskan,kasus ini terungkap berawal dari adanya isu yang berkembang saat bahwa di Jalan H Edi, Cirendeu Ilir, Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangsel terjadi kasus sodomi terhadap banyak anak. Setelah ada orangtua korban yang melaporkan kejadian tersebut kepolsek Ciputat, dan pelaku pun langsung diamankan di Polres.
“Banyak anak kecil menjadi korban sodomi, dan salah satu orangtua korban berinisiaL MW (8) menanyakan kejadian tersebut kepada anaknya, dan anaknya membenarkan kalau pernah menjadi korban sodomi,”ungkapnya.
Aswin menjelaskan, tersangka pencabulan ini dikenakan pasal 292 KUHP hukuman 5 tahun penjara.
Sementara, Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jaksel, Iptu Nunu Suparni, menambahkan pihaknya telah menerima hasil visum tim medis yang dikeluarkan RS Cipto Mangunkusumo (RSCM). Kata dia, hasil visum yang keluar baru dari dua korban sodomi MI. Sementara yang melakukan visum, ada sembilan korban.
“Visum akhirnya dilakukan di Cipto (RSCM). Karena di RSU Kota Tangsel tidak bisa dilakukan, karena belum ada alatnya. Ini juga menjadi bekal kami untuk proses lebih lanjut,” tegasnya. (irm/hendra/bnn)