Muscab/Musda PD Usai Pemilu

Kisruh PD Cilegon, Aeng Janji Angkat Ketua Harian
CILEGON, SNOL Pelaksana tugas (Plt) Ketua DPD Partai Demokrat Banten, Aeng Haerudin menjelaskan, pelaksanaan musyawarah ca­bang (muscab)/musyawarah daerah (musda) Partai Demokrat digelar usai pemilu presiden. Hal itu dikatakan Aeng menanggapi desakan para kader Demokrat Cilegon sehubungan dengan janji digelarnya muscab Demokrat Cilegon pasca aksi loncat salah satu kader mereka Muhibudin ke Partai Golkar.
“Sampai pemilu selesai, kebijakan partai memang tidak ada Muscab atau Musda. Kebi­jakan ini memang menyikapi kesibukan para kader dalam menghadapi Pemilu, jadi kurang bergairah dalam hal urusan ini. Tetapi untuk menggairahkan kader Demokrat di Banten, nanti bisa saja kita tunjuk ketua harian dengan reshufle pengurus yang baru,” ungkap Aeng di sela-sela menghadiri acara pembekalan tim pemenangan caleg Rahmatullah di Restoran Sari Kuring Indah (SKI).
Disinggung terkait kepindahan kadernya ke partai lain, arena ketidakjelasan kebijakan dari Demokrat, Aeng membantahnya. “Kita tetap solid kok, lagian kan dia (Muhibudin) belum jadi apa-apa di Demokrat. Memang ada keinginan sejumlah kader untuk men­gusung dia sebagai ketua DPC, tapikan be­lum,” tegasnya.
Sebelumnya tuntutan sejumlah kader Demokrat Cilegon agar digelar musyawarah cabang (Muscab) atau reshufle kepenguru­san struktur DPC Demokrat Cilegon hingga saat ini tidak direspon oleh DPD Demokrat Provinsi Banten. Para kader mengaku se­makin tertekan dan kebingungan karena par­tainya saat ini semakin tidak tentu arah.
“Surat Keputusan (SK) kepengurusan Demokrat Cilegon yang lama habis tahun 2011, tapi sampai sekarang kita tidak tahu kapan akan ada pembenahan. Demokrat Ci­legon tidak bisa melakukan apa-apa untuk menghadapi Pemilu 2014 yang sebentar lagi dilaksanakan. Misalnya untuk pembentukan saksi atau tim pemenangan, sampai sekarang tidak bisa dilakukan karena pengurus DPC Demokrat Cilegon saja tidak jelas. Yang jelas hanya posisi Plt Ketua saja,” ungkap Tatang Tarmizi dalam konferensi pers yang digelar di salah satu rumah makan di Cilegon, Selasa (21/1) lalu.
Tatang yang dalam struktur DPC Demokrat Cilegon periode kepemimpinan Ali Mujahi­din menjabat sebagai wakil bendahara ini, mengaku kecewa dengan lambatnya respon DPD Demokrat Banten dalam upaya konsol­idasi Demokrat Cilegon, sehingga menjadi penyebab keluarnya kader potensial seperti Muhibudin. “DPD meminta kita menggelar Muscab kemudian kita sudah agendakan dan siap dilaksanakan, tetapi pada akhirnya tidak jadi. Kemudian kita berikan susu­nan kepengurusan hasil reshufle kepada DPD Banten, tapi sampai sekarang tidak jelas juga SK-nya. Jadi, keinginan kuat kami kader-kader Demokrat Cilegon untuk melakukan konsolidasi tidak ditanggapi se­rius oleh Plt Ketua DPD Demokrat Banten (Aeng-red),” jelas Tatang.
Tatang yang hadir bersama seluruh PAC Demokrat se-Kota Cilegon menilai bahwa Plt Ketua DPD Demokrat Banten Aeng Haeru­din tidak serius membenahi partai, terutama di Kota Cilegon. “Pak Aeng itu kurang serius mengurus Demokrat, ada miss manajemen, arah kebijakannya juga tidak jelas, dan kami menilai semakin tidak terurus Partai Demokrat di Banten ini,” tegasnya. (mg 13/made)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.