Ciujung Meluap, Pengungsi Duduki Jalan

Bantuan Pemkab Serang Datang Terlambat
SERANG,SNOL Curah hujan tinggi sejak Senin (20/1) malam hingga kemarin membuat sungai Ciujung meluap dan merendam ribuan rumah di wilayah Kabupaten Serang. Ratusan korban banjir terpaksa mengungsi ke jalan raya dan masjid untuk menyelamatkan diri, Selasa (21/1).
Sekretaris Desa (Sekdes) Gandayasa, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang Kamid mengatakan air luapan sungai Ciujung datang merendam wilayahnya sekira pukul 18.00 Wib. Ketinggian air mencapai 50 centimeter.
“Ratusan warga sudah mengungsi ke jalan beton ruas Sentul-Pamarayan, Kabupaten Serang. Sedangkan bantuan belum ada yang datang,” ujar Kamid saat dihubungi Satelitnews melalui sambungan selulernya. Sungai Ciujung meluap setelah hujan selama dua hari terjadi di wilayah hulu salah satu sungai terbesar di Banten itu. Hulu Sungai Ciujung berada di wilayah Kabupaten Lebak. Aliran Sungai Ciujung men™uju laut akan bertemu dengan aliran sungai Ciberang dengan titik temu di Bendungan Pamarayan. Kemarin malam, status Bendungan Pamarayan dalam level waspada. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bendung Pamarayan, Kabupaten Serang, Hermanto mengatakan, hingga kemarin sore sekira pukul 17.00 wib, kondisi debit air di bendungan tersebut sudah memasuki status waspada. Debit air sudah mencapai 1.368 meter kubik per detik. Debit air tersebut berarti ada potensi banjir besar di hilir Sungai Ciujung seperti di daerah Pamarayan, Cikande, Kibin, Carenang, Pontang, Cikeusal atau Petir.
“Ini sudah masuk status awas karena sudah sangat berpotensi menimbulkan banjir,” ungkapnya. Menurut Hermanto, untuk meminimalisir terjadinya banjir di wilayah hilir Sungai Ciujung pihaknya akan mencoba melakukan mengaturan buka tutup pintu bendung untuk mengatur pola buangan air ke hilir sungai.
“Kami akan coba terapkan buka tutup pintu bendung karena hingga saat ini debit air masih sangat berpotensi bertambah mengingat Kabupaten Lebak masih terus diguyur hujan,” tuturnya. Selain di wilayah Ciujung, banjir juga merendam rumah di sekitaran kali Cikalumpang, Padarincang. Di wilayah ini, air setinggi dua meter merendam 470 rumah di enam desa seperti Citasuk (240 rumah), Cipayung (80), Batu Kuwung (80), Desa Cikoneng dan Ciseke (70).
“Untuk yang terbanyak di Desa Citasuk tepatnya di Kampung Sukamaju 240 KK. Sebagian warga sudah dievakuasi di Masjid setempat. Sedangkan di tiga desa lainnya hanya 1 meter setengah,” ujar Kepala Desa (Kades) Citasuk, Kecamatan, Padarincang Kabupaten Serang, Iming Muhaimin di lokasi, kemarin. Ia mengatakan ketinggian air yang terus naik terjadi sejak Selasa (21/1) pukul 05:00 WIB. Tepatnya pukul 09:00 WIB, aktifitas air terus meninggi hingga mencapai 2 meter atau sedada orang dewasa. Banjir Padarincang terjadi karena kali Cikalumpang meluap. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang menurunkan satu unit perahu kereta untuk mengevakuasi warga.
“Kami hanya membantu 1 unit perahu karet dan 5 pelampung saja, sisanya akan menyusul,” ujar Pelaksana Penanggulangan Bencana pada BPBD Kabupaten Serang, Iwan Rahmat.
Di tempat terpisah, Kepala BPBD Provinsi Banten, Ino S Rawita, Selasa (21/1). mengatakan, berdasarkan laporan dari kabupaten/kota dari 12 Januari sampai 21 Januari 2014, ada sekitar 41 kecamatan yang terkena banjir atau sekitar 26,1 persen dari 154 kecamatan di Banten. Ia mengatakan, dari 41 kecamatan tersebut sebanyak 81 desa kelurahan dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 32.215 KK dan jumlah jiwa 104.202 jiwa yang terkena dampak banjir. (mg11/arif/gatot)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.