Anas: Tunggu, Kenapa Sama Ibas?
JAKARTA,SNOL Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menilai Komisi Pemberantasan Korupsi setengah hati menangani kasus korupsi proyek Hambalang.
Menurutnya, dalam penanganan kasus itu yang melebar ke Kongres Demokrat 2010 lalu hanya memeriksa segelintir orang.
“Di dalam proses penyidikan kasus saya yang awalnya saya tahu disebut gratifikasi mobil Harrier. Kemudian berkembang luas termasuk mengenai kongres Partai Demokrat,” kata Anas dalam jumpa pers di kediamannya, Jalan Teluk Semangka, Duren Sawit, Jakarta, Jumat (10/1).
Dia menjelaskan, penyidik KPK banyak memeriksa tim relawannya saat mencalonkan diri sebagai ketua umum di kongres partai. Termasuk juga politisi senior Demokrat Marzuki Alie.
Namun, menurut Anas, pemeriksaan penyidik KPK terkait kongres Partai Demokrat barulah sebagian saja. Padahal, banyak tokok-tokoh penting di balik kongres yang juga harus digali keterangannya guna mengungkap dugaan aliran dana proyek Hambalang ke kongres.
“Hal yang baik untuk mendapatkan hal utuh mengenai kongres. Sayangnya hanya sebagian bulatan utuh ini baru satu per tiga. Kalau ingin dilihat sungguh relawan-relawan kandidat lain perlu juga dimintai keterangan,” jelas Anas.
Anas mendesak agar KPK bekerja secara profesional dan transapran. Sehingga, ketika proses peradilan berjalan dapat ditemukan kebenaran dan keadilan tersebut. Yang mana konsekuensinya harus diterima oleh siapapun yang diduga terlibat.
“Dengan begitu maka siapapun yang layak dipanggil jadi saksi mbok dipanggil. Jangan ada saksi yang berkali-kali dipanggil, tapi ada saksi yang layak dipanggil tapi dihindari,” bebernya.
Namun begitu, Anas enggan menjelaskan siapa yang juga patut diperiksa penyidik KPK terkait kongres Partai Demokrat untuk mengungkap korupsi Hambalang.
Saat disinggung apakah Sekjen Partai Demokrat Edhi Baskoro Yudhoyono alias Ibas juga layak diperiksa, Anas enggan berkomentar lebih jauh. Padahal, putra bungsu Presiden SBY itu bertindak sebagai steering commite (SC) saat kongres yang digelar di Bandung itu.
“Tunggu-tunggu, kenapa sama Ibas,” kilah Anas.(rus/rmol)