Inilah 6 Penerima Penghargaan HAM PBB 2013
JAKARTA,SNOL Memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) hari ini (10/12), Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memberi penghargaan bergengsi pada 5 orang dan satu lembaga yang dinilai berjasa dalam menegakkan HAM.
Dikutip dari situs resmi badan HAM PBB, ohchr.org, penerima pengharaaan tersebut adalah; Biram Dah Abeid dari Mauritania (melakukan kampanye menentang perbudakan), Hiljmnijeta Apuk dari kosovo (aktifis HAM yang melakukan kampanye untuk hak orang yang tumbuh tidak proporsional dan bertubuh pendek), Liisa Kauppinen dari Finlandia (presiden emeritus dari federasi tunarungu dunia), Khadija Ryadi dari Maroko (mantan presiden asosisasi HAM Maroko), Mahkamah Agung Meksiko (Badan Konstitusi Meksiko), dan Malala Yousafzai dari Pakistan (aktifis hak pelajar).
Upacara pemberian penghargaan akan digelar di Markas Besar PBB di New York hari ini (Selasa, 10/12) pukul 3 sore waktu setempat sebagai bagian dari peringatan hari HAM.
Penghargaan bergengsi tersebut diberikan oleh badan HAM PBB kepada individu maupun lembaga sebagai bentuk apresiasi atas perjuangan mereka menegakkan HAM. Penghargaan tersebut dirancang oleh Majelis Umum PBB pada tahun 1966. Namun penghargaan pertama kali baru diberikan pada 10 Desember 1968, bertepatan dengan perayaan dua puluh tahun deklarasi universal HAM. Sejak saat itu, pengharaan diberikan setiap lima tahun sekali, takni pada tahun 1973, 1978, 1988, 1993, 1998, 2003, 2008, dan tahun 2013 ini.
Selain sebagai bentuk apresiasi, pemberian penghargaan tersebut juga ditujukkan untuk mendukung penegakkan HAM di berbagai bidang dan di berbagai tempat di dunia.
Para penerima penghargaan dipilih dari rekam jejak perjuangannya menegakkan HAM. Rekam jejak tersebut dilihat dari berbagai sumber. Setelah terkumpul, para calon penerima penghargaan diulas kembali di Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia untuk menetapkan daftar pemerima penghargaan yang ditentukan oleh lima anggota komite. Kelima anggota komite tersebut adalah; Presiden Majelis Umum, Presiden Dewan Ekonomi dan Sosial; Presiden Dewan HAM, Ketua Komisi Status Perempuan, dan Ketua Komite Penasehat.(amel/dem/rmol)