Berantas Korupsi, Sutarman harus Bersihkan Anggota Polri Lebih Dulu

JAKARTA,SNOL Kapolri Jenderal Sutarman harus menjadikan Hari Anti Korupsi yang jatuh hari sebagai momentum merealisasikan janjinya saat fit and proper test di Komisi III DPR beberapa waktu lalu.
“Artinya, Sutarman perlu membuat langkah konkret dalam pemberantasan korupsi, misalnya dengan memulai penanganan dugaan korupsi TNKB (Tanda Nomor Kendaraan Bermotor) atau kasus rekening gendut,” jelas Ketua Presidium IPW Neta S. Pane pagi ini.
Lebih jauh menurut Neta, dalam memperingati Hari Anti Korupsi 2013 ini, pemerintah dan segenap aparaturnya harus konsisten dalam pemberantasan korupsi, terutama aparatur penegak hukum, seperti Polisi. Polri harus mampu menjadi ujung tombak pemberantasan korupsi. Untuk itu, sebagai ujung tombak Polri harus mampu menjadi sapu bersih.
“Artinya, sudah waktunya Polri memprioritaskan pemberantasan korupsi di internalnya lebih dulu, sebelum memberantas korupsi di institusi lain,” ungkap Neta.
Pasalnya, citra Polri sebagai lembaga terkorup harus dihapus. Caranya, Polri harus berani memenjarakan jenderal-jenderalnya yang korup. Setelah itu Polri harus mengerahkan aparatnya untuk fokus pada pemberantasan korupsi di daerah, terutama menjelang Pemilu 2014 dimana pada momentum ini sering dibanjiri politik uang. “Aparat Polri dan masyarakat harus bersama-sama memerangi caleg dan partai korup. Polisi harus mengusut caleg dan oknum-oknum partai yang korup,” sambung Neta.
Masyarakat juga diimbau tidak memilih caleg dan partai korup. Gerakan kampanye caleg dan partai korup harus terus menerus dikumandangkan sehingga kerjasama masyarakat dan polisi sebagai aparat penegak hukum dalam pemberantasan atau memerangi korupsi menuai hasil.
“Jika korupsi terus berkembang, keadilan tidak akan tercapai di negeri ini. Para koruptor akan terlalu gampang membeli hukum dan rakyat akan terjebak
dalam kemiskinan yang laten,” demikian Neta.(zul/rmol)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.