Gertak SBY, Anas Urbaningrum Minta KPK Periksa Ibas
JAKARTA,SNOL Bekas Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mulai menggertak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Bukti bahwa Anas menggertak SBY dapat dilihat dari kedatangan pengacaranya, Firman Wijaya ke kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), hari ini (Rabu, 13/11).
Di KPK, Firman menyatakan KPK harus melakukan pemeriksaan terhadap Ibas, nama keren Edhie Baskoro Yudhono. Pemeriksaan penting dilakukan guna mencari tahu aliran dana proyek Hambalang ke Kongres Demokrat tahun 2010 di Bandung. Apalagi, posisi Ibas saat itu Ketua OC Kongres.
Selain pemeriksaan, Firman juga mendesak KPK menelusuri barang sitaan di rumah Anas. Sebab, dari salah satu dokumen yang disita ada jejak-jejak anak bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu. Untuk diketahui, selain dokumen, kemarin KPK juga melakukan penyitaan terhadap dua blackberry, uang Rp1 M, dokumen, paspor, surat kaleng, dan buku yasin bergambar Anas.
“Bagi saya, jejak Ibas di rumah Anas kan juga seharusnya jadi pencarian KPK. Kalau jejak ini yang dimaksud juga jejak rangkaian dengan Hambalang dan proses politik yang dikaitkan dengan dana Hambalang, ya silakan, saya lebih senang dibuka,” kata Firman.
Jejak yang dimaksud, menurut dia, terdapat dalam dokumen-dokumen yang disita. Konteksnya, ada kaitannya dengan dokumen pengajian dan nujuh bulanan. Makanya, akan menjadi aneh jika pada akhirnya KPK mendiamkan temuan tersebut.
“Ini kan prosesi kegiatan yang semuanya bagian dari kegiatan yang ada urusannya dengan kepartaian Partai Demokrat,” jelasnya.
Oleh karenanya, dia sangat berharap KPK bisa terang-terangan terhadap temuan tersebut. Abraham Samad juga diminta tak memperlakukan Ibas secara khusus.
“Buat kita satu hal, ada jejak Ibas di rumah Anas. Tapi ada kesan diskriminatif KPK. Kami pertanyakan kenapa ada special treatment terhadap orang-orang tertentu? Ini yang kami sayangkan,” demikian Firman Wijaya.(dem/rmol)