Gubernur Berkicau di Twitter
BANDUNG,SNOL Setelah Pemerintah Kota Bandung memanfaatkan media sosial internet untuk menampung aspirasi dan keluhan masyarakat, kali ini giliran Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang melakukan hal serupa. Situs mikro bloging twitter pun dipilih sebagai sarana komunikasinya.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menilai upaya tersebut merupakan caranya untuk lebih mengetahui aspirasi dan permasalahan yang dialami masyarakat.
“Sebab, media sosial twitter diyakini mampu menjalin dialog yang cepat antara masyarakat dengan dirinya. Jadi ini untuk menjalin komunikasi langsung dan cepat dengan masyarakat. Insha Allah komunikasi dengan masyarakat akan lebih optimal,” kata Heryawan di Gedung Sate, Selasa (22/10).
Menurutnya, cara itupun dipilih karena sebagian besar warga sudah bisa mengakses IT. Heryawan menjelaskan, melalui komunikasi tersebut, bukan tidak mungkin menjadi awal pertemuan secara langsung dengan masyarakat.
Heryawan mengaku pihaknya tidak akan ragu mengundang masyarakat melalui twitter. “Semacam kopi darat lah. Misalnya, untuk 200 pendaftar pertama, kita ketemu di Gedung Sate buat dialog langsung,” akunya.
Heryawan pun mengaku seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah di bawahnya telah memiliki akun twitter. Sehingga, tambah dia, masyarakat diharapkan aktif dalam memberikan masukan dan saran kepada para OPD tersebut.
“Yang jelas kami ingin membuka ruang dialog dengan masyarakat, dari manapun. Demi pembangunan Jabar ke depan,” katanya.
Sebagai contoh, Heryawan mengatakan jika ada rumah tidak layak huni di suatu desa, warga diharap segera melapor ke akun twitternya untuk selanjutnya diteruskan ke OPD terkait. Dengan begitu, dirinya meyakini unsur terkait bisa secepatnya merespon keluhan tersebut.
“Dan masih banyak hal lain yang bisa disampaikan, seperti di bidang pendidikan,” pungkasnya. Untuk diketahui, akun twitter pribadi Heryawan yang beralamat @aheryawan telah diikuti 104.021 pengguna twitter.
Menggunakan akun itu, gubernur melakukan interaktif dengan warga pengguna twitter. Di antara topik yang dibahas yakni kesejahteraan. (agp/jpnn)