Pemuda Muhammadiyah: Prof. Subur Harus Bicara, Kasihan BIN dan Istana
SNOL. Klarifikasi tentang apa sesungguhnya yang terjadi berkaitan dengan rumor “penculikan” Prof. Subur Budhisantoso tidak semestinya datang dari pihak Badan Intelijen Negara (BIN) yang dituduh melakukan, Istana Negara, ataupun pantia diskusi di kediaman Anas Urbaningrum.
Penjelasan dari ketiga pihak itu dinilai bias dan subjektif.
“Yang perlu memberikan pernyataan adalah Prof. Subur Budhisantoso. Pasalnya, dialah orang yang paling mengetahui kebenaran tentang rumor tersebut,” ujar Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Saleh P. Daulay.
Mungkin saja Prof. Subur tidak mau memperpanjang kasus ini. Karena itu, dia merasa tidak perlu bicara. Namun dalam kasus ini, pernyataan dia dinilai paling pas untuk mengakhiri polemik yang ada. Bila didiamkan, dikhawatirkan akan muncul berbagai penafsiran terhadap cerita-cerita yang sudah tersebar luas tersebut.
Selain itu, Prof. Subur juga perlu menjelaskan apakah betul menerima undangan panitia dialog dan apakah betul bersedia untuk hadir. Kalau betul bersedia, lalu apa yang mengganjal sehingga tidak jadi datang. Penjelasan ini juga penting agar pihak panitia penyelenggara juga bisa terlindungi.
“Kalau kejadiannya tidak seperti yang dipublikasikan media, kasihan kepala BIN dan kasihan juga SBY dan pihak istana. Bagaimanapun, mereka pasti terganggu dengan beredarnya rumor ini,” demikian Saleh. (dem/rmol)