Lagi, Dahlan Iskan Diprediksi Menang Konvensi Demokrat
JAKARTA,SNOL Dahlan Iskan lagi-lagi diunggulkan sebagai yang terkuat memenangkan Konvensi Calon Presiden dari Partai Demokrat 2014.
Lingkaran Survei Indonesia merilis bahwa jika dilakukan hari ini maka Dahlan yang juga Menteri Badan Usaha Milik Negara itu akan memenangkan Konvensi Capres PD dengan raihan 16,1 persen.
Disusul Pramono Edhie Wibowo 5,3 persen dan Marzuki Alie 3,2 persen, Gita Wirjawan 2,2 persen. Sedangkan kandidat lainnya seperti Irman Gusman, Anies Baswedan, Sarundajang, Hayono Isman, Endiartono Sutarto, Dino Patti Djalal dan Ali Masykur Musa hanya meraih di bawah 2 persen.
Dia menegaskan di antara peserta konvensi, Dahlan memperoleh dukungan paling kuat atau di atas 10 persen.
“Maka sesuai hasil survei LSI Oktober 2013 dari 11 nama yang ikut Konvensi Demokrat Dahlan Iskan memeroleh dukungan terkuat publik,” kata Peneliti LSI Adjie Alfaraby, Minggu (20/10), dalam paparan hasil survei bertajuk “Indeks Capres Pemilu 2014 : Capres Rill Versus Capres Wacana”, di Jakarta.
Ia mengungkapkan jika Susilo Bambang Yudhoyono dan PD konsisten dengan hasil survei, maka Dahkan adalah salah satu tokoh kuat yang dicalonkan sebagai presiden oleh partai berlambang bintang mercy ini.
Survei LSI ini diadakan pada 12 September hingga 5 Oktober 2013 pada 33 provinsi di Indonesia dengan menggunakan 1200 responden.
Metodenya adalah multistage random sampling dengan margin error kurang lebih 2,9 persen. Survei menggunakan kuisioner dengan wawancara tatap muka.
Dalam survei ini, LSI menggunakan indikator baru yang disebut Indeks Capres. Ada tiga variabel yang mencakup Indeks Capres, yaitu dicalonkan oleh koalisi atau tiga partai terbesar atau teratas dalam perolehan suara pemilu, pengurus struktural partai atau pemenang konvensi dan dicalonkan secara resmi oleh partai.
Karenanya, LSI menyatakan dari survei terbaru Oktober 2013, tiga partai yang berpeluang masuk tiga besar adalah Partai Golkar 20,4 persen, PDI Perjuangan 18,7 persen dan PD 9,8 persen.
Menurut Adjie, di luar Golkar, PDIP, PD belum ada satupun partai perserta pemilu 2014 yang elektabilitasnya di atas 10 persen. Dari sejumlah tracking survei LSI sejak 2011, elektabilitas partai-partai tersebut masih di bawah 10 persen.
“Jika terjadi “tsunami politik” yang maha dahsyat, Golkar, PDIP, Demokrat tetap punya kans yang lebih kuat untuk menjadi tiga partai perolehan suara terbanyak dengan elektabilitas di atas 10 persen,” ujar Adjie.
Menurutnya pula, walau dilanda berbagai kasus korupsi yang melibatkan petingginya, PD adalah partai penguasa yang masih banyak “amunisi” untuk tetap bertahan di tiga besar. “Di antaranya adalah jika kinerja pemerintahan dipersepsikan baik dan berbagai program pupulis yang dibuat menjelang pemilu 2014,” kata Adjie.
Nah, ia menambahkan, jika hasil survei partai politik di atas disimulasikan ke dalam indeks capres 2014 yang dibuat LSI, maka akan hanya ada tiga nama capres riil.
Yakni Aburizal Bakrie (Partai Golkar dan koalisinya), Megawati Soekarnoputri (PDIP dan koalisinya dan pemenang Konvensi Capres PD).
Jika Dahlan Iskan menang konvensi dan memeroleh tiket Capres PD, maka sesuai hasil survei LSI Oktober 2013 posisi elektabilitas masing-masing kandidat hanya ada dua yang elektabilitasnya di atas 25 persen.
Yakni, Megawati 29,8 persen dan Aburizal 28,6 persen. Sedangkan Dahlan Iskan memeroleh dukungan di bawah 10 persen yakni 9,2 persen.
“Namun, masih banyak mereka yang belum menyatakan memilih ketiga tokoh tersebut yaitu 32,4 persen,” ungkap Adjie.
Lebih jauh Adjie mengatakan berdasarkan survei Oktober 2014 capres rill yang memenuhi syarat Indeks Capres 2014 hanya Megawati, Aburizal dan pemenang Konvensi Capres PD.
Menurut Adjie, Joko Widodo, Prabowo Subianto, Wiranto dan lain-lain hanya menjadi capres wacana karena tidak memenuhi Indeks Capres 2014.
Menurutnya, Capres Rill 2014 dapat berubah jika Megawati menolak mencalonkan diri sebagai Capres 2014 jika Megawati menolak mencalonkan dirisebagai Capres 2014.
“Dan Demokrat tak mendapatkan dukungan partai lain untuk memenuhi syarat tiket Capres 2014 (yaitu) : 20 persen kursi atau 25 persen suara dalam pemilu legislatif 2014,” ungkap Adjie. (boy/gil/jpnn)