Bentrok di Malam Lebaran, 1 Tewas
Kampung Karet, Sepatan masih Mencekam
SEPATAN, SNOL Lebaran harusnya dijadikan ajang untuk saling bersilaturahmi. Tapi tidak demikian bagi dua kelompok pemuda di Kampung Karet Kavling Desa Karet Kecamatan Sepatan Kabupaten Tangerang. Jelang Sholat Idul Adha kemarin, dua kelompok saling bentrok, satu orang tewas dalam peristiwa itu.
Hingga kini, polisi belum mengetahui motif bentrokan, namun polisi sudah memeriksa empat saksi terkait bentrokan berdarah yang terjadi sekitar pukul 02.30 WIB itu. Bahkan untuk mencegah bentrokan susulan, ratusan polisi masih berjaga di kawasan tersebut.
Informasi yang dihimpun, bentrokan ini bermula saat dini hari itu, seorang pemuda berinisial RA warga Kampung Karet terlibat perkelahian dengan warga di Kampung Karet Kavling. Dalam perkelahian tersebut diduga RA kalah, dan kabur meminta bantuan temannya. Selanjutnya, RA bersama temannya kembali melakukan aksi balasan. Dalam serangan ini rombongan RA yang berhadapan dengan warga Kampung Karet Kavling yang diduga dibantu warga penghuni kontrakan pendatang, kembali kalah dan kabur.
Kemudian RA dan sejumlah teman-temannya termasuk Andi bin Adot (18) warga Kampung Karet RT 03/03 kembali mendatangi Kampung Karet Kavling. Mereka bermaksud hendak mengambil kendaraannya yang tertinggal. Saat itulah kelompok dari warga Kampung Karet Kavling mengejar RA dan teman-temannya. Naas, Andi tertinggal rekannya yang berhasil kabur, hingga korban tertangkap dan dikeroyok hingga terluka parah oleh kelompok warga kontrakan.
“Saya baru menerima laporan sekitar pukul 04.00 WIB dari masyarakat terkait ada bentrokan kelompok pemuda di Kampung Karet. Berdasarkan informasi itulah petugas langsung melakukan pengecekan ke lokasi kejadian,” kata Kapolsek Sepatan, AKP Hidayat Iwan Irawan di lokasi kejadian kemarin.
Setibanya di lokasi kejadian, petugas mendapati Andi tergeletak dengan tubuh penuh luka akibat sabetan senjata tajam pada bagian leher kanan dan kiri, kepala belakang, punggung belakang, betis kiri serta dengkul. Korban ditinggal usai dianiaya oleh pelaku pengeroyokan di tepi Jalan Raya Kukun, Desa Karet.
“Saat kami temukan korban langsung kami evakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Sari Asih Sangiang. Tetapi korban tidak tertolong dan meninggal di rumah sakit karena luka parah di sekujur tubuhnya,” jelas Kapolsek.
Petugas kemudian melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan meminta keterangan saksi. Guna mengantisipasi bentrokan susulan, petugas gabungan dari Mapolres Kota Tangerang dan Polsek setempat melakukan pengamanan. Penjagaan dilakukan dari depan gang masuk Kampung Karet Kavling hingga jalan masuk ke kontrakan yang diduga dihuni kelompok penyerang Andi.
“Saat ini saya belum tahu kelompok Kampung Karet Kavling itu apakah hanya penghuni kontrakan yang juga warga pendatang dari timur, atau ada orang setempat yang terlibat,” tandas Kapolsek.
Memanas Lagi
Pagi harinya atau usai sholat idul adha sekitar pukul 08.00 WIB, situasi kembali mencekam. Lebih dari 200 warga yang diduga berasal dari Kampung Karet menyerbu Kampung Karet Kavling. Massa mencari pelaku pengeroyokan Andi dan teman-teman RA dengan menyatroni sejumlah kontrakan yang diduga dihuni warga pendatang tersebut. Tapi massa tidak menemukan orang yang dimaksud. Akhirnya massa merusak sejumlah kaca jendela di beberapa kontrakan dirusak, pintu digedor, dan pos kamling dihancurkan massa.
“Serangan ini terkait aksi solidaritas atas tewasnya Andi yang diduga dikeroyok oleh warga dari Kampung Karet Kavling yang diduga melibatkan penghuni kontrakan. Sejauh ini kami masih terus berjaga-jaga di lokasi untuk mengantisipasi serangan balasan. Situasi cukup mencekam tadi pagi, namun sudah berangsur tenang hingga siang (kemarin,red),” tegas Kapolsek.
Dikatakan Kapolsek, sejauh ini belum diketahui motif bentrokan antar kedua kelompok pemuda tersebut. Guna pemeriksaan lebih lanjut kasus ini diambilalih Polres Kota Tangerang dan telah diamankan empat orang untuk dimintai keterangan sebagai saksi. Keempatnya berinisial K (17) warga Kampung Karet, A (19) warga Kampung Karet, U (20) warga Kampung Karet, dan R warga kontrakan Kampung Karet Kavling.
“Motifnya kami belum tahu, banyak informasi yang muncul tapi belum bisa dipastikan, butuh penyelidikan mendalam, semisal karena mabok,” tukas Kapolsek.
Masih kata Kapolsek, saat evakuasi empat orang tersebut, massa dari Kampung Karet sempat mengamuk. “Dengan maksud melampiaskan kekesalan kepada empat orang yang diamankan malah mengenai kaca depan mobil patroli, sehingga kaca depan mobil retak. Kemudian ada anggota kami yang juga mengalami kekerasan dari massa saat mengevakuasi,” imbuhnya.
Salah satu warga Kampung Karet Kavling, Robet mengatakan, menjelang pagi hari sudah ada himbauan bahwa kemungkinan besar akan ada serangan balasan. Beberapa warga memilih untuk berdiam di dalam rumah dan ada yang pergi. “Suasana sempat tegang, saat saya mau menjemur pakaian depan rumah ternyata massa sudah di luar. Saya sempat dilempar bambu oleh massa dan mengenai kepala saya,” kata Robet.
Warga lainnya yang telah lama menetap di wilayah tersebut berharap keributan ini tidak berlangsung lama karena akan menciptakan situasi dan kondisi tidak nyaman bagi warga kampung. “Saya tidak tahu apa yang menjadi penyebabnya. Namun saya berharap keributan tidak berkelanjutan, apalagi sampai ada korban jiwa lainnya,” pungkas seorang wanita yang enggan menyebutkan namanya. (aditya/deddy)