Guru dan Siswa Madrasah Belajar Sampai ke Australia
SERPONG,SN—Sejumlah guru dan siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Cempaka Putih, Ciputat Timur, berkesempatan belajar di Marlborough Primary School Australia.Di negeri Kangguru tersebut, kepala sekolah, dua orang guru, dan seorang siswanya akan mengetahui bagaimana metode belajar. “Selama 10 hari paling lama itu 2 minggu, kita akan belajar disana. Mengenal dan mengetahui bagaimana metode pembelajaran di Marlborough Primary School,” ujar Kepala Sekolah MIN Cempaka Putih, Yeti Mainur, Senin (23/9).
Bentuk kerjasama yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman di MAN Insan Cendikia Serpong itu akan dilaksanakan mulai awal bulan depan. Yakni diawali dengan pembekalan program pertukaran guru madrasah seluruh Indonesia di Jakarta, yang difasilitasu Kedubes Australia.
Sehingga, cara pengajaran guru yang dilakukan Marlborough Primary School yang sesuai dengan metode mengajar di madrasah, akan ditiru. Bukan hanya guru madrasah Indonesia saja yang meniru gaya mengajar disana, dikatakan Yeti, guru disana juga meniru gaya mengajar Indonesia terutama guru MIN Cempaka Putih. Sebab, kerjasama yang sudah terjalin dari 2012 itu, mereka tindaklanjuti tiap bulannya dengan belajar jarak jauh menggunakan skape. “Tiap bulan kami lakukan dengan tema berbeda. Misalnya bulan kemarin tentang musik, kelas 3 disini menampilkan musik tradisional, disana pun demikian,” katanya.
Kegiatan tukar menukar kebudayaan dan cara mengajar ini ternyata jadi proyek percontohan masing-masing negara. Indonesia diwakili MIN Cempaka Putih, sedangkan Australia diwakilkan oleh Marlborough Primary School.
“Dua tahun lalu bentuk kerjasamanya bantuan pembangunan fisik dari Pemerintah Australia kepada Indonesia. Bahkan ada satu madrasah yang mendapatkan bantuan Rp 1,2 miliar untuk pembanguannya,” papar Yeti.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Tangsel Agus Salim mengatakan, pihaknya sangat bersyukur dengan adanya kerjasama ini. Dengan demikian, tuduhan yang sempat dinyatakan bangsa barat terkait madrasah, sama sekali tak benar.
“Yang katanya sarang teroris, hal tersebut sama sekali tak benar. Mereka (Australia,red) bisa lihat dan mendalami sendiri bentuk pengajaran kami,” katanya. (pramita/jarkasih)