Bapak-Anak Terpental di Tol
Bus Hiba Utama Seruduk Kontainer, Tiga Tewas, 17 Luka
TANGERANG, SNOL Kecelakaan maut di jalan Tol Jakarta-Tangerang kembali terjadi. Sebuah bus Hiba Utama yang bermuatan 60 penumpang menabrak ekor kontainer di Jalan Tol Jakarta-Tangerang KM 30, Cikupa, Kabupaten Tangerang, Senin (26/8) dinihari. Tiga orang tewas dalam kecelakaan tersebut dan 17 lainnya mengalami luka-luka.
Tiga korban tewas semuanya penumpang bus, yakni Abdul Kodir (44), Lukman (50) dan Fadli Febrian (11). Ketiganya langsung dilarikan ke RSUD Tangerang. Sedangkan korban luka dibawa ke Rumah Sakit Qodr, Karawaci dan RS Mulya Insani Kelapa Dua.
Kanit Lakalantas Satlantas Polres Kota Tangerang, Iptu Nugrahadi mengatakan, peristiwa bermula saat Bus Hiba Utama bernomor polisi B-7382-TGA melaju kencang dari arah Serang menuju ke Jagakarsa, Jakarta Selatan. Bus bermuatan 60 penumpang ini diketahui berangkat pada Minggu (25/8) sekitar pukul 17.00 WIb dari Pantai Pasir Putih, Anyer, Kabupaten Serang.
Tiba di KM 30 Tol Jakarta-Tangerang, tepatnya di Cikupa, Kabupaten Tangerang, sopir bus berinisial W diduga mengantuk setelah mengemudikan mobil selama 8 jam. Saat itu, W gagal menguasai kendaraannya yang oleng saat mengetahui di depannya ada truk kontainer nopol B 9093 PEH. Bus pun langsung menyeruduk buntut kontainer di bagian kiri.
Saat terjadi benturan, tiga korban yang duduk di kursi bagian depan, yakni Abdul Kodir (44), Lukman (50) dan Fadli Febrian (11) tidak bisa diselamatkan. Benturan keras membuat Abdul Kodir tewas di dalam bus. Sedangkan Lukman dan Fadli Febrian yang merupakan bapak dan anak tewas di jalan usai terpental dari dalam bus.
Sementara dua orang lainnya luka berat dan sebanyak 15 penumpang mengalami luka ringan. “Korban tewas dibawa ke RSUD Tangerang, sedangkan luka ringan dan berat dilarikan ke RS Mulia Insani dan RS Qadr Karawaci,” kata Nugrahadi.
Kasat Lantas Polres Kota Tangerang, Kompol Leganek menambahkan, kasus ini masih dalam penyelidikan dan penyidikan petugas. Terlebih usai kejadian sopir bus berinisial W kabur meninggalkan lokasi kejadian. “Kami menghimbau kepada sopir bus untuk menyerahkan diri ke Polres Kota Tangerang, langkah ini tentu bisa meringankan hukumannya karena kooperatif,” tegasnya.
Lanjut Leganek, hingga saat ini sudah 5 orang penumpang dimintai keterangan sebagai saksi saat kecelakaan terjadi. “Sementara untuk kendaraan ditahan di PJR Serang, kami hanya menangani kecelakaannya saja. Sementara itu kondisi korban luka-luka berangsur pulih,” pungkasnya.
Humas RSUD Tangerang, Ahmad Nizar saat dihubungi membenarkan pada Senin (26/8) sekitar pukul 02.30 WIB, pihaknya menerima tiga korban lakalantas atas nama Lukman (40), Fadli (11) dan Abdul Kodir (41). Ketiganya merupakan warga dari Kebagusan, Jakarta Selatan. “Ketiga korban sudah dibawa oleh pihak keluarga tadi siang, sekira pukul 13.00 WIB untuk dimakamkan. Dua diantaranya merupakan anak dan bapak,” ujarnya.
Kepala Seksi Humas PT Jasa Raharja Cabang Banten, HM Cahyadi mengatakan bahwa para korban akan mendapatkan santunan. “Semua korban akan diberi santunan. Kami mengimbau agar para pengemudi lebih berhati-hati dan konsentrasi saat mengendarai kendaraan,” katanya. (kiki/aditya/deddy)