Dermaga Pelabuhan Merak Ambruk
Truk Pengangkut 28 Ton Terigu Tenggelam
MERAK,SNOL Dermaga V Pelabuhan Merak milik PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry ambruk saat melakukan bongkar kendaraan Sabtu tengah malam (28/7). Satu truk pengangkut terigu dari Lampung tujuan Surabaya tenggelam. Untung, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Robohnya movable bridge (MB) itu membuat dermaga V tidak dapat digunakan.
Banten Raya (JPNN Group) melaporkan, kecelakaan terjadi pukul 23.30 WIB, saat kapal motor penumpang (KMP) Windu Karsa melakukan bongkar kendaraan. Awalnya semua berjalan lancar. Namun, setelah pembongkaran berjalan 60 persen, jembatan ambruk sehingga truk nomor polisi BE 9213 CG bermuatan terigu 28 ton terperosok hingga tenggelam ke laut.
“Saat itu truk sudah mau keluar, bahkan kepala truk sudah berada di luar, namun tiba-tiba langsung terperosok dan tenggelam di laut,” ujar Humas PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak Mario Sardadi.
Mario menjelaskan, pihaknya belum mengetahui penyebab rusaknya dermaga tersebut. Sebab, PT ASDP Indonesia Ferry masih berupaya mengevakuasi truk yang tenggelam di dasar laut dengan kedalaman 5-6 meter. “Tidak ada korban dalam kejadian ini,” jelasnya.
Kepala Otoritas Pelabuhan Penyeberangan Merak Kementerian Perhubungan Endi Prasetyo mengatakan, pihaknya menemukan kejanggalan bangunan MB di dermaga V. Ada beberapa item konstruksi dermaga yang berbeda dengan dermaga lain di Pelabuhan Merak.
“Anda bisa lihat sendiri baut dermaga V dengan dermaga I, II, dan III jauh lebih kecil. Sementara itu, sebelum roboh, ada tiang hidrolik yang sudah dilas,” kata Endi di lokasi kejadian.
Dermaga V yang dibangun PT ASDP Indonesia Ferry pada 2009-2010 dan dioperasikan pada 2011 itu merupakan proyek dana patungan antara PT ASDP dan Kementerian Perhubungan. Kondisi dermaga V memang berbeda dengan dermaga lain karena ombak sangat deras. Itu sangat mungkin bisa mengubah dudukan MB.
Endi menegaskan, pihaknya berupaya secepatnya memperbaiki kerusakan dermaga tersebut. Itu dilakukan agar saat puncak arus mudik dermaga bisa dimanfaatkan pengguna pelabuhan. “Untuk sementara, mungkin tiang hidrolik tidak difungsikan,” katanya.
Wakil Kepolisian Daerah (Wakapolda) Banten Kombespol Joko Iryanto mengatakan, pihaknya saat ini hanya mengamankan area dermaga V. Untuk penyelidikan penyebab ambruknya dermaga tersebut, pihaknya menunggu PT ASDP menyelidiki terlebih dahulu.
Sementara itu, upaya evakuasi truk yang dilakukan PT ASDP Indonesia Ferry mengalami kesulitan. Crane yang menarik kendaraan nahas tersebut belum berhasil hingga pukul 16.00 WIB. Para pekerja kemudian memberikan drum-drum kosong untuk mengangkat truk ke permukaan laut. (jpnn/c10/ca/jpnn)