Atut Memang Jadikan Wagub ‘Pajangan’

JAKARTA,SNOL Sikap Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah yang mendominasi jalannya pemerintahan provinsi sebenarnya bukan hal baru.
Pada periode pertama ketika berpasangan dengan Mohammad Masduki, Atut selalu menempatkan wakilnya sekadar pelengkap birokrasi, tanpa memiliki otoritas yang jelas selain agenda-agenda seremonial.
Sehingga wagub tidak memiliki otoritas cukup untuk mendorong kebijakan, mulai dari kebijakan pembangunan daerah sampai dengan kebijakan internal birokrasi. Hal ini jugalah yang dialami Rano Karno sehingga dikabarkan sempat ingin mengundurkan diri.
“Ia (Rano Karno) hanya dijadikan ‘pajangan’ sehingga wajar kemudian dia merasa tidak bisa berbuat apa-apa dan tidak punya peran untuk mendorong pembangunan dan perbaikan di Banten,” ujar ekonom dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten, Dahnil Anzar kepada Rakyat Merdeka Online (Selasa, 23/7).
Sayangnya, Rano Karno, Ketua DPP PDI Perjuangan yang sebelumnya menjadi Wakil Bupati Tangerang ini, tidak belajar dari pengalaman Masduki sebelumnya. “Itu yang nggak dia pelajari kayaknya dan dia nggak tahu kasus Masduki,” sambung Dahnil.(zul/rmol)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.