Calhaj Banten Resah, Imbas Pengurangan Jumlah Kuota Haji

BANTEN,SNOL—Sejumlah calon haji asal Kabupaten Lebak resah pasca adanya putusan dari pemerintah Arab Saudi soal pengurangan kuota haji asal Indonesia sebesar 20 persen. Mereka berharap kebijakan tersebut tidak berdampak kepada para calhaj.Ubaidillah (45), salah satu calhaj asal Kecamatan Rangkasbitung mengaku dirinya saat ini khawatir lantaran belum ada kepastian informasi pemberangkatan dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Lebak. Padahal, kata Ubaidillah, ia sudah positif akan pergi ke Tanah Suci pada tahun 2013 ini. “ONH (ongkos naik haji-red) juga sudah saya lunasi,” katanya, Minggu (16/6).

Dikatakan Ubaidillah, keberangkatan haji biasanya diinformasikan tiga bulan sebelum bulan Dzulhijjah atau tepatnya pada bulan Sya’ban. “Nah, sekarang kan sudah bulan Sya’ban, tapi saya tidak tahu apakah saya jadi berangkat tahun ini atau tidak,” tuturnya.

Senada dikatakan Muhammad Ilyas (55). Calhaj asal Kecamatan Cikulur ini mengatakan mayoritas calhaj di Kabupaten Lebak mengumpulkan uang untuk ONH dengan bersusah payah. “Kami mengumpulkan uang beberapa tahun agar bisa ke Tanah Suci, maka kami kecewa jika kami gagal berangkat,” paparnya.

Ruqoyah (59), calhaj asal Kecamatan Warunggunung berharap kepada para pegawai kantor Kemenag Kabupaten Lebak untuk menginformasikan langsung kepada masing-masing calhaj tahun 2013 ini yang jadi dan gagal berangkat. “Informasinya tahun ini dari Kabupaten Lebak yang jadi berangkat hanya 523 jemaah dari 608 jamaah,” tukasnya.

Kepala Seksi (Kasi) Urusan Haji dan Umroh Kemenag Pandeglang, E. Muflikh mengatakan, pihaknya belum mendapat instruksi jumlah jamaah yang terkena pengurangan dari Kemenag Banten. “Kalau ada potongan kuota, maka waktu antre atau daftar tunggu haji yang awalnya 11 tahun, bisa jadi melonjak menjadi 18. Ini fatal dampaknya,” kata Muflikh kemarin.

Informasi yang berkembang, jumlah pemangkasan mencapai 20 persen atau 40 ribu se-Indonesia. Bila tahun ini jamaah Pandeglang berjumlah 604 orang, maka yang bisa berangkat hanya 520 orang saja, sedangkan sisanya terpaksa harus menunggu tahun depannya lagi. “Kami belum jelas, bagaimana teknis pemangkasan yang dimaksud. Justru itu kami khawatir. Kekhawatiran kami lagi, bila ada pasangan suami-istri yang terpaksa terpisah, akibat dari program pemangkasan itu,” tambahnya.

Seperti telah diberitakan, sebanyak 1.700 dari 8.541 calon jamaah haji (Calhaj) asal Provinsi Banten terancam gagal berangkat tahun ini. Hal ini imbas dari pengurangan kuota haji asal Indonesia sebanyak 20 persen oleh pemerintah Arab Saudi.Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten, Idin Mujtahidin mengatakan, jumlah tersebut sewaktu-waktu masih bisa berubah karena hingga saat ini Menteri Agama Suryadharma Ali masih terus melakukan negosiasi untuk memperkecil jumlah pemangkasan yang ditentukan oleh pemerintah Arab Saudi.

“1.700 itu memang belum final, tapi berdasarkan keputusan pemerintah pusat, jumlah kuota haji dari masing-masing provinsi akan dipangkas sebanyak 20 persen. Untuk saat ini, jumlah kuota haji provinsi Banten 2013 mencapai 8.541,” kata Idin saat dihubungi Satelit News, Minggu (16/6).(kiki/ahmadi/mardiana/wan/deddy/jpnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.